‎ ‎

Impian untuk Bekerja dari Rumah


Impian untuk Bekerja dari Rumah

Menjadi seorang wanita karir adalah cita-citaku sewaktu masih duduk di bangku SMA. Membayangkan duduk di depan komputer, dari pagi hingga sore, berjumpa dengan teman kantor, pastilah menyenangkan pikirku. seperti saat ini, Alhamdulillah, aku masih diberi kesempatan untuk bergelut dalam dunia perkantoran yang aku dambakan.

Namun demikian, masih ada saja yang mengganjal perasaanku. Keinginan untuk menjadi pekerja kantoran atau wanita karir, semakin hari, kian menepis harapanku untuk menetap menjadi "karyawan", tatkala aku mengalami banyak gejolak batin ketika mendapati salah satu rekan kerjaku yang bisa dikatakan lebih senior, dan sudah berkeluarga.

Melihat dia dengan semangat dan gigih dalam bekerja, dengan ketentuan harus mengorbankan putranya untuk diasuh oleh ibunya. Hal itu membuat kedekatan putra rekanku tersebut lebih kuat terhadap neneknya daripada temanku. Mungkin karena kejadian itu, membuatku trenyuh dan banyak berfikir lebih dalam lagi untuk menyandang "wanita karir".

"Aku harus pertimbangkan dua kali dan lebih jauh lagi, jika ingin bekerja kantoran setelah nikah besok,"batinku melihat kondisi temanku.

Tak hanya itu, kekasihku yang sekarang masih kuliah pun, sekaligus seorang penulis, juga mengatakan padaku, agar setelah menikah nanti, dia menginginkanku untuk keluar dari perusahaan tempatku bekerja saat ini.

Awalnya aku mengelak dengan keputusan tersebut, karena harapanku untuk menjadi wanita karir pastilah tidak akan menjadi kenyataan. Huu... :3

Padahal ibuku juga mewanti-wanti aku, kelak setelah menikah nanti, aku bisa tetap bekerja seperti sekarang ini. Supaya bisa membantu perekonomian keluarga.

Bosku juga bilang, dia juga seorang wanita karir. Menurutnya, wanita kalau sudah menikah, usahakan memiliki kegiatan atau aktifitas yang mumpuni, agar supaya terlihat lebih muda, fit, dan sekaligus, punya tambahan pemasukan dalam sebuah keluarga.
Hee...

Perlu waktu lumayan lama untuk memantapkan hati memilih "Bekerja dari Rumah". Banyak hal-hal yang harus dipertimbangkan. Namun dipikir-pikir, dari berbagai sisi, alangkah lebih nikmat sekali jika harus bekerja dari rumah.

Ya, aku akan menyetujui pernyataan kekasihku tersebut. Memilih untuk "bekerja dari rumah". Aku siap, jika setelah resmi menjadi seorang "istri", akan mengambil drop out dari tempatku bekerja saat ini.

Mengapa aku berpikir demikian?

Karena menurutku, dengan bekerja dari rumah, baik untuk membuka sebuah usaha kecil-kecilan, seperti berbekal ilmu desain grafis. Insya Allah, aku akan mencoba merentangkan sayap di bidang bisnis pembuatan undangan berbasis online, dan semacamnya itu. Hal itu menjadi ide terbaruku ketika mendapatkan job dari pelanggan di tempatku bekerja, untuk membuatkan desain undangan. "Kenapa aku tidak mencobanya," pikirku.

Kemudian, dengan mengambil keputusan "Bekerja dari rumah", aku juga bisa meneruskan cita-citaku menjadi seorang penulis, dan sekaligus menekuni hobi membacaku, di sela-sela kesibukan di rumah.

Aku juga punya harapan yang lebih tinggi pula untuk mendirikan sebuah percetakan, saat aku sukses nanti. Aminnn. Step by step insya allah, semoga Allah meridhoinya, Amin... 

Aku juga ingin membuka les privat komputer kelak. Pasalnya, saat ini, selain bekerja sebagai pekerja kantoran, aku juga masih punya tanggung jawab untuk memberikan les privat kepada tetanggaku. Dan kenikmatan memberi materi pelajaran di rumah itu, yang aku nikmati, yang tidak dapatkan dari tempatku bekerja. Ya, aku bisa memberikan jadwal sesuai waktu luangku. Tak ada salahnya jika aku membuka les privat lagi, setelah aku menikah nanti. Hee...
Doain yaa... Hee...

Di sisi lain, kalau aku bekerja di rumah, perhatianku terhadap suami juga tak akan pernah lepas. Karena aku bisa bertemu dengannya setiap hari. Tidak harus bertemu di pagi hari dan berjumpa di sore hari. Aku sangat senang jika harus ada saat suamiku nanti berangkat kerja, dan menyambutnya kembali ketika dia pulang kerja. Heee... Pengen Banget :D

Terus lagi, kalau bekerja dari rumah, aku yakin tidak akan di kejar-kejar deadline dadakan seprti saatku kerja di kantor. Satu lagi, aku juga bebas menentukan waktu yang tepat untuk mengerjakan antara tugas rumahku dan juga permintaan pekerjaan. Hee...

Humh, tapi ini nih, masih ada beberapa hal yang mungkin belum sanggup aku bayangkan ketika harus mengambil jalan untuk bekerja dari rumah. Nggak bisa bayangin kalau punya orderan banyak pembuatan desain undangan sekaligus pencetakannya, apalagi di tambah jadwal les, pastinya besok, aku harus punya energi ekstra untuk membagi tugas dengan keluarga dan pekerjaan.

Wah, ada enak dan nggak enaknya juga ya, bekerja dari rumah. Maka dari itulah yang membuatku greget dengan kehadiran buku "Asyiknya Bekerja dari Rumah" ini.

Hal itulah yang membuatku ingin membaca buku karya "Brilyantini", supaya aku mempunyai bekal dalam "Bekerja dari rumah". Karena, ada berbagai kendala yang belum bisa aku tangani, yakni seperti ilmu dalam strategi marketting, proses membuat jejaring, memanage waktu dan keuangan, dan berbagai tokoh-tokoh inspiratif yang aku butuhkan untuk mewujudkan impian terbesarku tersebut.



Semoga aku bisa membaca buku tersebut, Ya... Amin...

*Eh, mbak ini, masih umur 20 tahun, kok pembicaraanya sudah gitu sich ???
Hee... aku hanya berbagi pendapat, jika kelak nanti hal tersebut di atas benar-benar terjadi padaku. Amin... Karena, aku lebih suka bekerja dekat dengan keluarga, daripada harus bertemu dengan mereka ketika pagi dan sore hari saja.:D

Yang pasti, lakukan hal-hal terbaik yang kalian suka. Dan semoga kalian suka membaca artikelku ini, Amin. :D

Happy Reading ^_^
-
-
-


yang diadakan oleh Stilleto book 

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^

Chingudeul