‎ ‎

Berita Pagi ini di Komentar Rakyat



Assalamu’alaikum teman-teman…

Bagaimanakah kabarnya hari ini? Semoga senantiasa sehat selalu ya. Bagaimana puasanya di minggu kedua ini? Apakah sudah ada yang bolong karena satu atau dua hal? Hehehe… kalu saya sih, sudah 2 hari ketika awal puasa itu. Kalau kalian gimana?

Sumber : Pixabay.com
 
Tiap pagi hari setelah ngaji atau baca buku, biasanya saya mendengar salah satu radio terkemuka di kota Jember. Tak hanya itu, saya juga langganan pesan BC [Broadcast] melalui BBM stasiun radio tersebut. Nah, kebetulan tadi pagi ketika sedang asyik baca buku, karena kebetulan puasa, dan aktifitas di pagi hari juga tak terlalu banyak, saya mendapat Pesan Broadcast dari program “Komentar Rakyat” yang kerap kali saya simak di radio favorit saya satu ini yakni Prosalina Radio.

 
Di dalam pesan via BBM itu tertera seperti ini :


Pesan Broadcast pagi ini

 Sebelumnya, komentar rakyat itu adalah salah satu program kesukaan saya di Prosalina. karena, dengan mendengarkan informasi terkini terkait berita yang hangat di kota, saya banyak melek dan mengetahui  sedikit demi sedikit komentar atau pendapat dari masyarakat Jember terkait satu tema yang disajikan.

Berhubung tema pagi ini menarik bagi saya, akhirnya saya mencoba menuliskan terkait pendapat saya tentang BC tersebut. Sebenarnya saya bisa komentar via BBM, Facebook, Whatsapp, atau line telepon. Tapi, rasanya saya cukup menuliskan dari blog ini saja. Nggak tau kenapa kurang pede untuk berkomentar langsung. Soalnya pernah satu kali saya komentar pas jadi illfeel loh. Wehehee

Kalau mungkin kurang jelas tulisannya di gambar tersebut, saya akan coba menuliskan kembali ya, teman-temans…


“Pemerhati, tahun ini honor guru ngaji tidak dicairkan pada saat ramadhan. Pemkab masih terus mendata guru ngaji dan menunggu pembahasan Perubahan APBD (P-APBD untuk menaikkan besaran honor mereka hingga 3x lipat. Apa komentar anda?” 
– Prosalina Jember



Seperti yang saya ketahui melalui penuturan dari dua presenter pagi tadi dalam  “Komentar Rakyat” mengatakan jika Bupati dan Wakil Bupati Jember memiliki 22 janji kerja, yang salahsatunya adalah menaikkan honor gaji guru ngaji 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Bu Faida adalah Bupati pada periode pemerintahan Kota Jember terhitung mulai bulan Februari 2016 kemarin. Bu Faida menjabat sebagai Bupati bersama dengan wakilnya yang bernama Bpk. Muqit.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai informasi ini, akan saya kutipkan isi dari berita di topik utama komentar rakyat.
 
Informasi dari Website Prosalina Radio

Menyikapi hal itu, menurut saya yang notabene guru ngaji yang hanya sekedar berbagi ilmu kepada adik-adik ngaji saya sesuai dengan isi kitab dan juga ilmu pengetahuan yang saya dapatkan dari guru ngaji saya sebelumnya atau melalui buku pendukung lainnya, tidak terlalu cemas dengan kenyataan tersebut.

Karena pada dasarnya saya mulai mengajar madrasah diniyah di Ponpes Miftahul Huda mulai tahun pertengahan 2015 lalu, dan saya juga memiliki aktifitas untuk bekerja setiap hari kecuali hari minggu atau tanggal merah. Kemungkinan dari sisi tersebut itulah saya tidak terlalu antusias kalau ada honor untuk guru ngaji yang diberikan oleh pemkab Jember atau honornya tidak dicairkan. Ya, saya masih punya tunjangan untuk hari raya dari pekerjaan saya itu.

Sebelumnya, penerimaan honor guru ngaji itu dicairkan di pertengahan bulan ramadhan untuk persiapan menyambut lebaran. Saat itu, menurut informasi dari mbah atau pun keluarga yang menjadi guru ngaji di tempat madin saya saat ini. Besar uangnya adalah Rp. 400.000,- kebetulan saya yang mengetikkan undangan untuk pertemuan tersebut, tidak boleh diambil oleh yang selain bersangkutan.

Dan menurut berita yang beredar untuk tahun ini pencairan dana honor guru ngaji diambil di kantor pos, bukan melalui musyawarah di satu tempat di salah satu desa. Nah, sedangkan berita yang disampaikan dari Bpk. Imam Bukhari [Kepala Kesejahteraan Rakyat Pemkab Jember] mengatakan, karena adanya perubahan regulasi dalam verifikasi guru ngaji yang mendapatkan bantuan menyebabkan bantuan tersebut tidak bisa dicairkan di bulan ramadhan.  Kira-kira, pencairan bantuan tersebut akan jatuh pada bulan September, karena masih ada proses verifikasi guru ngaji yang tersebar di kota Jember sebanyak 27 ribu orang.

Weh, bayangkan… sebanyak 27 ribu itu lumayan temans…

Sebenarnya pencataan untuk guru ngaji di beberapa desa juga pernah ditanya di desa tempat saya bekerja menjelang bulan ramadhan. Berarti benar kalau bantuan tersebut masih belum bisa dicairkan bulan ini. Karena masih mendata ulang lagi guru ngaji.

Karena, bantuan guru ngaji meningkat 3 kali lipat dari 400.000 menjadi 1.200.000, beh, kalau secara pandangan saya dengan wajar, pasti saya mau banget jadi guru ngaji kalau setiap tahun dapat gaji sebanyak itu. Huahaha….

Tapi Alhamdulillah, semoga saya tidak terjebak dengan bantuan-bantuan tersebut untuk mengendorkan semangat saya mengajar di tempat saya mengaji. Melihat anak-anak kecil ngaji itu sungguh-sungguh subhanallah loh, teman. Karena masih ada anak kecil yang mau belajar agama.  Hehehe
 
Niat mau take poto secara sembunyi-sembunyi, nggak taunya ketahuan :P

Jangan tanya besaran bayaran saya mengajar ya, saya nggak terlalu mengurusi itu-itu. Kalau kebetulan memang ada rizki, bibi saya yang juga membagi amplop kepada guru-guru dari pendidikan PAUD, TPA, maupun Madin termasuk saya secara Cuma-Cuma. Tapi juga tidak bisa setiap bulan ya gaes, yang penting lillah  membagi/menyebarkan ilmu kepada anak-anak didik supaya mereka faham dan mnegerti dengan ilmu agama. Insyaallah. Semua juga tergantung niat masing-masing guru.

Emang, ada niatan awal ketika disuruh bantu mengajar saya sempat berpikiran dari honorarium guru itu. Tapi kalo dipikir-pikir usaha saya mengajar seperti sirna, ga tercatat sama gusti Allah. Maka dari itu, saya telah mengubah prinsip saya jauh-jauh hari dengan bantuan tersebut. Kalau ada rezeki yang dilimpahkan nggeh saya terima. Kalau nggak ya taka pa.

Mengutip dalam QS. Muhammad (47) ayat 7:


Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu

Jadi, menurut pendapat saya terkait “Komentar Rakyat”. Jangan jadikan kedudukan sebagai guru ngaji itu sebagai pekerjaan atau lebih-lebih pekerjaan utama. Anggap hal itu sebagai tabungan amal untuk masa depan di akhirat kelak.

Jangan resau karena bantuan belum dicairkan tepat di bulan ramadhan untuk persiapan hari raya idul fitri. Allah itu maha kaya, kalau seandainya memang guru ngaji itu lillah, pasti beranggapan kalau Allah akan memberikan rizki dari jalan manapun. Untuk menafkahi keluarga di bulan suci ini, bisa kok dengan bekerja apapun di lingkungan sekitar. Ada saja kok pekerjaan-pekerjaan yang masih membutuhkan keahlian kita, jika mau mencarinya. Mau berusaha. Apalagi niat untuk menafkahi keluarga. Semoga Allah memudahkan usaha tersebut. Lagi pula Allah juga berfirman kalau ada orang yang membantu menegakkan agama islam, Dia akan membantunya. Hehehe.

Positif thingking saja, jika memang proses verifikasi atau pencatatan data guru ngajinya masih belum terselesaikan.

Cukup panjang juga ya postingan saya, hehehe. Tapi, semoga apa yang saya sampaikan saat ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi saya. Dari sini saya juga berani belajar untuk menata niat dengan baik. Dan yakin jika Allah akan menolong makhluknya yang mau menolong menegakkan agama-Nya - islam salah satunya dengan menjadi guru ngaji. Amin Ya Rabbal Alamin.

Akhirul Kalam,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wbarakaatuh.


Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, temans ^_^

Khoirur Rohmah,
Wringintelu, 16 Juni 2016
 





3 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Semoga nasib guru ngaji lebih diperhtikan ya karena jasa mereka sangat besar sekali buat para ortu.

    BalasHapus
  2. ternyata guru ngaji jadi bagian dari APBD ya neng, kupikir perorangan/atau swasta yayasan

    BalasHapus
  3. Semoga amalmu mendapat gaji langsung dr Allah dek...
    InsyaAllah berkah..
    Orangtuaku guru ngaji ga ada gajinya..
    Gajinya langsung dr Allah...
    Bagus juga tp programnya bupati jember...ada perhatian pd guru2 yg tdk tersentuh keuangan negara spt ini

    BalasHapus

Chingudeul