‎ ‎

One Day – No Gadget Challenge



Bismillahirromaanirrohim...

Halo teman-teman... lama juga ya, saya tidak posting catatan harian. Hehehe... tapi kali ini, saya ingin cerita tentang kegiatan yang menurut saya menarik untuk dilakukan secara continue meski secara perlahan. Ceileh... bahasanya... hehee...

Apaan tuh kira-kira, gaes...

Langsung to the point aja ya gaes... Kemarin, tepatnya pada hari Rabu, tanggal 27 Juli 2016. Mbak Vindy Putri yang ternyata asli anak Jember ini ya... *dekat nih, Cuma bedanya dia di kota, saya di desa. Skip. Mbak Vindy membuat sebuah status yang isinya tentang pengalamannya selama sehari tanpa gadget karena ketinggalan di rumah. [di sini] . Alhasil, pekerjaan di kantor bisa terselesaikan hingga mencapai 80%. Terus, Di dalam status tersebut, mbak Vindy mempunyai ide dengan mengajak teman-teman facebooknya untuk mengikuti ajang “Satu Hari Tanpa Gadget” yah, One Day No Gadget Challenge. Dari beberapa komentar yang saya baca sih, ada yang “iya” dan “ragu-ragu” gaes. Hehee...

Sumber : Pixabay edited by me

 Pasalnya, hari gini no gadget?

No gadget it means... nggak facebook-an, twitteran, bbm-an, whatsapp-an, telegram-an, line-an, path-an, youtube-an, dan masih banyak lagi, gaes. Yang pasti berhubungan langsung dengan internet.

Nah, kalau pekerjaannya perlu dan membutuhkan sekali dengan internet?

Meski berhubungan dengan browser via kompi atau lepi, tetap saja itu kan juga internet-an kan gaes. Hehee... berarti lain waktu bisa mencobanya kok. Lagipula ini juga ajang suka-suka dengan hasil atau manfaat apa saja yang bisa diraih dengan no gadget dalam satu hari. Hehee...

Back to the my story ya gaes...

Sebelumnya, setiap hari saya selalu meng-On kan notifikasi dari beberapa aplikasi yang ada di android saya. Baik dari WA, BBM, Line, Email, Telegram, dan beberapa aplikasi lain. Hasilnya, ketika saya di tempat kerja, saya jadi kurang fokus. Karena memang itu kesalahan saya sendiri sih. Selain menghidupkan jaringan di android, saya juga membuka browser via kompi di tempat kerja. Kemaruknye...

Kenapa saya begitu antusias dengan menghidupkan notifikasi aplikasi di android?

Karena saya tak ingin tertinggal informasi sedikitpun dari beberapa percakapan grup maupun teman-teman yang ada di aplikasi saya. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Kalau saja saya tidak segera membuka aplikasi tersebut, mana tahu saya akan informasi yang telah dibagikan teman-teman di grup? Ada pengumuman apa? Lomba apa? Atau job review apa? #Eh... hehee

Kadang sempat tertinggal sehari saja, chat sudah mengular. Dari teman kelasnya mase, teman-teman sekolah, teman-teman blogger, para broadcaster, dan lain sebagainya. Apalagi kalau berhari-hari? Bisa sampai ribuan nih chat panjang yang belum dibaca. Hehee..

Belum lagi kalau sudah fokus dengan android, scrol informasi sana-sini, buka sosial media, baca webtoon, etc. Bisa-bisa saya memperlambat pekerjaan saya yang bisa dilakukan sehari dengan berlama-lama. Bisa sampai dua atau tiga hari, maupun seminggu. Tak hanya di tempat kerja, tapi juga di rumah nih gaes. Parah banget, dan pakai kode keras untuk tidak ditiru gaes. Meski saya bisa multitasking, tapi hasilnya tetap kurang maksimal, apalagi disambi dengan mantengin timeline. Ato lebih-lebih stalking fb mantan. #eh... heheee

So, akhirnya saya pun mendaftarkan diri kepada mbak Vindy untuk mengikuti challenge tersebut. Ada poin tersendiri juga, sih kenapa saya begitu tertarik dengan ikutan changge ini?

Karena secara kebetulan kuota internetan saya sudah habis sebelum jatuh tempo. Dikarenakan full internetan setiap harinya. 4 GB sebulan ludes sebelum jatuh tempo. Jadi, mau tak mau saya juga merelakan akan membaca notifikasi super banyak ketika saya telah membeli paket data internet.

Selain itu, kebetulan juga teman saya bekerja dalam satu bagian ada yang tak masuk. Karena di dalam satu bagian ada dua pekerjaan, yakni desain dengan dua orang dan petugas foto copy dua orang. Sedangkan teman saya yang absen berada di bagian foto copy. Sehingga saya membantu teman yang bertugas mengurusi fotocopy, karena pekerjaan desain saya cukup terbantu jika ada teman yang juga bertugas desain.

Sore hari, setelah saya membalas status keikutsertaan challenge  tersebut, saya memberitahukan kepada teman saya untuk menonaktifkan jaringan internet khusus komputer saya. Tapi ternyata dianya kurang bisa. Sebenarnya bisa kok gaes, Cuma malas aja dianya mau utak atik. Terus, saya juga meminta dia untuk mengingatkan saya untuk hari Kamis, 29 Juli 2016 tidak membuka browser. Bahkan saya sudah berpesan kepada dia, teman desain saya untuk mengirimkan hasil desain spanduk ke email bagian percetakan di kecamatan tepat pada hari Kamis tersebut.

Malam harinya, saya juga menginformasikan perihal ajang No Gadget Challenge ini kepada Mamas. Dia iya iya aja, karena memang tak berpengaruh dengan komunikasi kami yang setiap hari hanya mengandalkan pesan SMS aja. #Eh...

Petualangan pun saya mulai. Pagi hari yang mana ketika baru bangun dan membuka mata perlahan, benda yang sering saya cari adalah android. Cek apakah ada notifikasi atau nggak? Berhubung mengikuti ajang No gadget Challenge, saya sudah menonaktifkan datanya sejak hari Rabu. Jadi, yang saya nanti ketika bangun tidur adalah pesan masuk dari si Mamas. Hehee....

Sebelum memasak, kebetulan Emak lagi ke Bali. Saya dimintai Mamas untuk membuka siakad di Website kampusnya. Beh... ini ujian bener gaes. Dengan senang hati saya pun mengingatkan lagi si Mamas, dan minta maaf karena nggak bisa buka Siakadnya, karena saya sudah menjelaskan padanya jika saya akan mengikuti One Day No Gadget Challenge. Dia pun cuma cengingis aja, hehe...

Pagi hari menjelang berangkat kerja, sembari menunggu pekerjaan rumah selesai dikerjakan, kadang saya suka membawa gadget, atau melihat, maupun membaca artikel maupun percakapan di grup nih gaes. Jadi ya gitu, pekerjaan rumah yang mungkin bisa segera selesai dan saya bisa segera capcus to the kantor, bisa datang lebih 5 menit dari jam ditentukan masuknya. Jangan salahkan gadgetnya. Tapi orangnya. Yes!!! Hheee

Begitu saya kurangi jatah lihat notifikasi di gadget, selama hari itu, sedikit banyak perubahan yang saya  dapatkan loh. Saya akan uraikan di sini ya gaes.

Check this out, yes!!!

1. Bisa Melakukan Berbagai Tugas Rumah

Meski bukan ibu rumah tangga, karena kebetulan Mae sedang berkunjung di rumah Kakak di Bali, jadi pekerjaan rumah sepenuhnya dialihkan kepada saya. Sehari kemarin, alhamdulillah, saya bisa lebih maksimal dan cepat melakukan tugas rumah tidak seperti hari sebelumnya yang diselingi gadget. Hehehe... setelah bangun tidur, masak sembari menunggu nasi matang, ngerendam pakaian, trus ditinggal nyapu-nyapu halaman rumah dan isinya, goreng tempe, nyuci baju, jemur pakaian, nyapu dapur dan kandang ayam, sarapan, mandi, cus berangkat ke tempat kerja. Yes, sepertinya lebih efisien pekerjaan rumah yang saya lakukan tanpa mantengin gadget di pagi hari, hehe...

2. Datang Ke Kantor Lebih Pagi dari Biasanya

Meski selisih lima menit, paling tidak, ada peningkatan datang ke tempat kerja tanpa menunggu jam akhir masuk dengan membuka gadget. #Sayabanget #Jangan ditiru.

3. Pekerjaan Kantor Bisa Lebih Teratasi

Sebelumnya apa emang jarang teratasi?

Saya sudah singgung di atas, kalau sudah berhadapan dengan kompi, terus jaringan internet tersambung. Begitu datang ke tempat kerja, duduk sejenak, dan buka file tugas desain buku. Sembari loading, saya buka browser via komputer, atau nggak ya lihat notifikasi di android. Itu sangat mengurangi waktu dalam mengerjakan pekerjaan kantor saya.

Tapi, hari Kamis kemarin, saya mendapati diri saya mampu menyelesaikan desain spanduk di pagi hari, dan dikirim pagi itu juga oleh teman saya melalui email kantor. Saya hanya bertugas membuat desain saja untuk dikirim dan dicetak di percetakan banner di kecamatan.

Selain itu saya juga bisa membantu mem-fotocopy buku SD, yang banyak pesanannya dan diambil secepat mungkin oleh pelanggan toko di perusahaan tempat saya bekerja. Tak bhanya itu, ketika ada orang yang memesan buku prestasi yang biasanya diselesaikan dalam waktu dua hari, bisa saya lakukan dalam waktu sehari itu. Wah...

Bahkan saya juga sempat wara wiri, dari berdiri dan memfoto copy buku, trus duduk di depan komputer sembari meneruskan desain WPAP pesanan milik teman saya. hehehe...

Alhamdulillah, hiburan saya untuk membuka browser teralihkan dengan pekerjaan yang super banyak di tempat kerja. Yes!!!

4. Pulang Lebih Awal dari Hari Biasa

Nah, hal ini menjadi rutinitas yang tidak biasa. Karena yang sebelum-sebelumnya ketika saya akan pulang. Saya masih membuka facebook, atau browser, hari Kamis kemarin saya bisa lebih cepat menutup aplikasi pada komputer. Dan tidak lagi mencetak data lomba yang ada di internet sebelum pulang.

Jadi, kadang perlu beberapa menit menunggu hasil print kertas berisi lomba-lomba atau artikel penting sebelum saya pulang. Alhasil, saya pulangnya kesorean. Tapi, hari Kamis kemarin saya bisa lebih lumayan awal pulang kerja dalam ukuran petugas bagian toko.

5. Quality Time Berkesan dengan Keluarga

Meski Mae di Bali, saya masih sempat menghabiskan waktu bersama kakak perempuan saya yang rumahnya berada di belakang rumah Ma’e. Lihat televisi, bercanda bersama keponakan, mendengarkan musik, dan bercerita dengannya. Sedikit banyak menghibur aktifitas seharian juga sih. Hehehe...

Pasalnya, ada ancaman di rumah kakak perempuan saya. kalau sedang berada di rumahnya, dilarang untuk terlalu banyak fokus memegang smartphone. Mending pulang aja, jangan main ke rumah. *rumah kakak. Karena berdampak sama keponakan kecil saya yang masih berumur tiga tahun. Bisa-bisa dia juga ikutan meminta android milik ibunya dan menirukan si tante. *tunjuk diri sendiri

6. Bisa beristirahat lebih awal

Kebiasaan buruk saya sebelum tidur itu biasanya membaca buku, tapi, semenjak ada kuota lebih, saya sering membaca webtoon sambil tidur-tiduran. Sangat tidak baik juga, kan untuk kesehatan mata? Nah, kebetulan kemarin hari Kamis Malam Jum’at, selain harinya yang horor, saya bisa tidur lebih cepat tanpa gangguan, dikarenakan memang sudah capek, dan ngantuk berat, sekaligus tidak ada kesempatan memanfaatkan waktu sebelum tidur sembari membaca notifikasi percakapan di android saya.

7. Hemat Baterai

Hal ini menjadi efek dari tidak tersentuhnya android selama beberapa waktu. Atau digunakan untuk multitasking. Biasanya saya bisa me-recharge android saya hingga beberapa kali. Sehari bisa sampai 3kali, bisa juga lebih. Tapi, hari Kamis kemarin, saya hanya mengisi daya android sekali, dan bertahan hingga keesokan harinya. Beh... benar-benar kuat bener ini android. Heee... pasalnya saya hanya menggunakan aplikasi pada android untuk sekadar sms-an, telfon juga sekali dua kali, melihat galeri foto, video, center, udah. Pokoknya yang buat selingan aja selama nggak main gadget atau inet. Hehee...

Yes... sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, tapi kiranya yang cukup menonjol hanya beberapa poin di atas. Tapi, di zaman dan era teknologi yang semakin maju seperti ini, kita khususnya saya bisa dituntut untuk memanfaatkan hal tersebut dengan sebaik mungkin.

Sumber : Pixabay - Edited by me
 
Bukan karena adanya teknologi tersebut saya lalai. Tapi itu karena kesalahan saya sendiri yang tak bisa mengendalikan waktu dengan baik. Seharusnnya waktu tersebut digunakan untuk bekerja, ya fokus terlebih dahulu sama pekerjaan. Supaya tidak ada banyak tugas yang ter-delay­ atau banyak dinanti oleh banyak orang.

Tulisan ini sekaligus menjadi ajang buat selfreminder untuk saya sendiri khususnya untuk bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Saya tetap bisa produktif, dan melakukan hal-hal secara efektif dengan tidak menggunakan gadget secara berlebihan. Kan segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik ya gaes

Mungkin dari ajang no gadget challenge ini, saya bisa konsisten menggunakan android saya lebih bijak. Buktinya, sampai saat ini saya tetap fokus melakukan banyak hal tanpa takut ada notifikasi yang tiba-tiba masuk. Asal pekerjaan atau tugas dunia nyata terselesaikan, nanti setelahnya bisa leluasa dalam menggunakan gadget lagi. Hehee…  kecuali ada lomba yang mendesak, barulah saya full pegang gadget atau fokus dalam menggunakan internet, meski dari android atau komputer di tempat kerja.

Segala sesuatunya kan berasal dari kebiasaan. Kebiasaan baik juga akan seterusnya menghasilkan hal-hal yang baik. Begitu pun sebaliknya. Terbiasa menggunakan gadget seperlunya dan sebutuhnya, pasti hal itu juga berdampak bagi kehidupan kita, khususnya saya sendiri, sih. Heheh….

Semoga pengalaman yang saya tulis ini bisa bermanfaat ya teman-teman… Senang bisa berbagi cerita lagi dengan kalian…

Selamat beraktifitas di Awal Pekan bulan Agustus 2016 ini ya gaes. :D

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya… ^_^



17 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Keren banget...!! Aku ikut senang kamu bisa dapat manfaat dari Challenge ini. Ya, memang besar sekali manfaat nya kita nggak berhantung Smartphone satu hariiii aja... Meski memanv kita itu nggak akan mungkin busa hidup tanpa internet.

    Selanjutnya, kamu tinggal atur sendiri kapan kamu harus pakai smartphone, dan kapan kamu kudu serius. Karena sekarang kamu punya keyakinan sebab sudah dibuktiin sendiri, bahwa kamu bisa fokus, ketika bekerja tanpa media sosial... :)

    Good Job!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehee... Terima kasih banyak utk inspirasi ide One Day No Gadget Challenge nya ya mba Vindy... :D

      Pintar2 bagi2 waktu :D

      Hapus
  2. bisa dicoba juga nih mbak. walau sulit tapi kalau udah berhasil rasanya pasti puas dan bisa merasakan dampaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget mas... Ngerasa seneng banget bisa berhasil :D

      Hapus
  3. Ada kalanya emang harus dibatasi, jgn 24 jam mantengin gadget mulu.
    Oh ya apalagi kalau ada detlen ushakan jgn intip2 medsos or WA dulu hahaha, bisa gak kelar kerjaannya ntr.
    Btw kalau saya saat bepergian ma keluarga berusaha gak bawa hp hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho... iyya mbak. capek juga d mata kalau terus2an mandangin gadget
      xoxoxoxo

      Hapus
  4. MEmang sulit y mba tapi biasanya saya half day no gadget mba klo pas weekend hehehe soale mesti ke pasar, urus anak, masak paling liat hp pas jam 2/3-an..
    nice share mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk... iyya mbak... belum terbiasa itu sih masalahnya .. heee

      Hapus
  5. Kalau saya mah misalkan tertarik dengan tantangan tersebut mungkin bisa berdiskusi dulu dengan pasangan biar tidak mis komunikasi gituh nah kan kalau sudah begitu mah okeh saya juga siap untuk meluncur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehee... dia emang pelupa mas... Kalau semalem udah kukasih tau. Tpi alhamdulillahh kami seringnya komunikasi via sMS aja hhee

      Hapus
  6. aku udah pernah nyobaaa tuh, dan aku akuii: beraaatttt. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduuhhh... wkwkwkwkwk... rasanya kudu ganttungg banget ya mbak sma inet. ckckckck :D

      Hapus
  7. Belum terbiasa :D rasanya nggak kuku tanpa HP apalagi pengangguran. Hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuhh.... hohoho
      Belum bisa bayangin nih mas, hhee

      Hapus
  8. sekarang ini, orang lebih suka ketinggalan dompet dibanding ketinggalan gadget yah Mba, kalo saya sehari tanpa gadget kira-kira bisa gak yah?? nanti pengen coba juga ah.. :)

    BalasHapus
  9. Seharian tanpa gadget kadang bisa mati gaya ya, tapi saya pernah merasakannya bukan karena tantangan kayak mbak juga sih, cuma karena lupa bawa, karena kesibukan kerja jadi lupa juga kalo punya gadget #eh

    BalasHapus
  10. keren! kalau saya pas lg sibuk emang otomatis ga chat / sosmed-an... tp tetep internetan yg berkaitan dgn kesibukan :D

    BalasHapus

Chingudeul