‎ ‎

SALAH SASARAN




Wringintelu, 9 Februari 2016

Hai, Litha…
Mungkin, ketika kamu membaca suratku ini, kamu akan tertawa atau kaget, karena seorang Joni, mau-maunya mengirimkan surat lewat sahabatmu tempo hari. Tapi, lupakan kekonyolanku ini yang butuh waktu dan kekuatan untuk bisa menyampaikan apa yang aku rasakan ketika kejadian ulang tahun Yulia seminggu kemarin.

Aku meminta maaf atas kelakuanmu yang tak sengaja membuatmu pingsan karena aku salah sasaran menaruh katak yang akan aku berikan kepada Yulia. Padahal, aku ingin memberi kejutan kepadanya karena dia suka sekali dengan katak tapi itu hanya katak mainan kok, Litha.

Tapi, aku tak menyadari jika ulahku berujung fatal. Karena membuatmu tak sadarkan diri untuk beberapa jam lamanya. Aku meminta maaf ya, Litha. Aku memang tak sengaja melakukan itu, aku salah sasaran menaruh katak mainan itu. Karena kebetulan, saat aku akan menaruh di lokermu, ada segerombolan anak-anak yang datang. Jadilah aku hanya menafsirkan dan pakai unsur kira-kira itu bangku Yulia. Lagi pula, Yulia juga suka berpindah-pindah tempat duduk.

Ahh… maafkan kesalahanku ya, Litha… aku benar-benar tak sengaja melakukannya. Namun, sebagai ungkapan permintaan maafku, apakah kamu mau bergabung untuk makan siang bersamaku di kantin sekolah. Jangan khawatir, aku tak akan memungut uang darimu kok. Percayalah. Aku juga tak berniat jahat kepadamu, Litha.

Oh iya, ngomong-ngomong aku juga belum terlalu kenal denganmu ya. Karena kamunya sih yang terlalu pendiam dan lugu di kelas. Padahala, kamu termasuk siswa yang beritelegensi tinggi di kelas. Dan sebagai anggota dari teman-temanku yang kesemuanya terkenal super aktif mengganggu teman-teman di kelas. Aku juga meminta maaf untuk tingkah mereka yang kadang kurang ajar kepadamu, Litha. Apalagi ketika mereka meminjam pensilmu, tapi mereka tak mengembalikannya sama sekali. Untung-untung kalau bisa kembali, tapi pensilnya udah tinggal separuh.

Meski aku juga terkenal bandel juga, aku masih punya naluri baik kok, Litha. Percayalah. Selainnya, kita bicarakan di kantin sekolah, lusa ya… ajak juga sahabatmu, Sinta yang berkenan menyampaikan surat ini sehingga bisa sampai ke tanganmu.

Maaf ya jika aku banyak salah kepadamu, dan maaf juga, karena aku mengagumimu yang memang mahir di berbagai mata pelajaran. Tapi, kamu tidak ada sama sekali rasa sombong, kamu justru rendah hati dengan teman-temanmu.

Terima kasih banyak karena telah membaca surat dariku ini, Litha.

Aku tunggu kehadiranmu saat jam istirahat di kantin sekolah, ya…


- Joni –


 

2 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. wih tulisan buat 30 hari ya? kapok saya, cerita saya buat jadi omongan ga enak di keluarga saya
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    BalasHapus
  2. jd inget jaman bahula pas suka jd Bu Pos

    BalasHapus

Chingudeul