‎ ‎

Belajar dari Madu dan Racun, Ario Kiswinar, dan Sang Motivator



Bismillahirrohmaanirrohim…
Beberapa hari ini, viral banget berita tentang sang motivator dan anaknya, yang katanya tidak diakui. Sebenarnya saya sendiri sih kurang paham dan mengerti prahara yang terjadi antara keduanya. Tapi, saya hanya ingin berbagi cerita dari sudut pandang pribadi terkait berita yang mungkin sudah nggak asing lagi buat teman-teman.

Postingan ini dalam rangka menjawab tantangan dari mahmud-mahmud super kece. Kalau kamu belum membaca, cuzz langsung ya gaes.

Witri Prasetyo Aji

Nuniek Kharisma Rosalina
Ario Kiswinar Anak Siapa?


Oke, back to the main topic ya gaes. Kali ini saya mau nuangin pendapat aja tanpa memihak salahsatu pihak. Sekaligus sebagai koreksi saya sendiri tentunya. Hehehe…

Pertama mendengar informasi terkait Pak Mario Teguh dan Ario Kiswinar dari Mbak Witri di Whatsapp, saya cukup kaget. Eh… kok bisa? Saya pun tak acuh dengan berita tersebut. Soalnya saya tidak begitu nyambung beritanya. Selang kemudian, begitu saya asyik main hape, ada postingan salahsatu teman yang notifikasi G+ nya otomatis muncul di layar hape. Kok judulnya interest banget. Mau nggak mau saya maksa baca itu postingan. Dan juga tetap, isinya tentang Pak Mario Teguh dan Ario Kiswinar. Duh… beneran kah ini? Kok mau kepo sana sini males minta ampun. Jadi, saya biarkan aja berlalu itu berita.

Nggak taunya pas malam hari sehabis ngajar, saya ke rumah Mbak. Eladalah… ada program acara di tivi yang khusus menanyangkan wawancara dengan sang motivator Pak Mario Teguh. Sedikit demi sedikit saya mencoba menyimak penuturan yang disampaikan. Baik dari pihak Pak Mario Teguh dan Ario Kiswinar. Tapi sayangnya, keponakan saya mencoba mencuri perhatian  saya serta bapak dan ibunya yang tengah menyimak tivi dengan ngomong ngalor ngidul. Jadi, samar-samar mudeng lah… hehehe

Penuturan kalau Bapak Mario Teguh tak mengakui Ario Kiswinar, atau perihal Pak Mario Teguh mendapati pernyataan bahwa Bu Aryani mengatakan jika Ario Kiswanto bukan anaknya, ataupun kisah cinta segitiga lainnya. Saya sama sekali nggak tahu. Hehehe… selain itu, di sini siapakah pihak yang benar dan yang salah atau mengada-ngada, saya pun juga tak ingin mengusut terlalu dalam. Ada banyak hal yang perlu saya urusi. Ceileh… wkwkwkwkwk

 
Sumber : infoupdateterbaru.com

sumber: infounik.org

 
Begitu saya sharing sama temen kerja, dia mengatakan bla bla bla… ujung-ujungnya dia mengatakan kalau wanita itu racun dunia. Eisehh… ane juga wanita bung. Duhh…

Masih inget kan lagunya D’Changcutters atau lagunya J-rocks tentang Madu atau racun? utamanya disematkan untuk seorang wanita. Simak aja penggalan lirik lagunya ya gaes.

The Changcuters : Racun
Wanita racun dunia
Karna di butakan semua
Racun…racun…racun
Hilang akal sehatku 3x
Memang kau racun…
****

J-Rocks : Madu dan Racun
…………..
Madu di tangan kananmu
Racun di tangan kirimu
Aku tak tahu mana yang
Akan kau berikan padaku
****

Bahkan dalam sebuah hadis juga udah pernah disebutkan sebagaimana berikut*
“Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya. Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita. Sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita” (HR. Muslim)

Jadi, sebagai wanita saya pun cukup banyak belajar dari pernyataan teman kerja saya tersebut. Pasalnya dia sendiri seorang cowok. hohoho… lantas saya tak ingin jika suatu hari nanti, baik itu pasangan saya atau anggota keluarga saya sendiri terjebak dalam masalah pelik tentang wanita. Naudzubillah ya gaes. Setan itu pinter banget ngelabui makhluk ciptaan-Nya.

Selanjutnya, saya juga mau sedikit cerita terkait masalah “Admit” baik itu mengakui sebagai seorang teman, lebih dari teman, atau semacamnya itulah. saya juga hampir memiliki kisah sama dengan Ario Kiswinar. Tapi Alhamdulillah… saya tidak sempat melabrak bapak saya sendiri yang sampai sekarang pun saya tak tahu keberadaannya. Huehe…

Ingin marah, sedih, muak, kecewa, dan semacamnya udah pernah dan sering. Tapi, keknya saya kurang bersyukur aja. Padahal saya udah dikelilingi banyak orang yang sayang sama saya. Sekalipun bapak dan ibuk tak pisah karena masalah wanita. Atau mungkin masalah apa, saya sendiri sampai saat ini belum tahu mana yang benar dan yang salah. Pastinya saya belum pernah bertemu bapak. Dan saya tak tahu penyebab orangtua saya berpisah. Jeder!!! Hehehe…

Tapi, semakin kesini saya berharap suatu hari nanti bapak datang buat jadi wakil saya di pernikahan saya nanti. Nggak papa meski saya diakui atau tak diakui jadi anak, Alhamdulillah sampai saat ini saya masih bahagia dengan keluarga di sekitar saya. Bapak… terima kasih. Kau telah mengajariku untuk tak bermanja-manja buat dapetin sesuatu. Disaat teman-temanku bisa dapetin hape bagus, aku harus nyari sendiri supaya bisa seperti temen-temen. Di saat mereka bisa manja-manja ke ayah mereka. Kadang aku berpikir, kapan aku bisa seperti itu?


Kalau aja Bapak tahu, aku tak ingin harta melimpah yang mungkin Bapak punya. Aku juga tak ingin memaki-maki atau mengumbar aib keluarga kita di muka umum. Cukup mereka-mereka yang tahu. Atau biarkan terhempas dan tenggelam saja di belahan bumi. Actually, aku butuh perhatian dan kasih sayangmu…

Ahh… andai saja Bapak tahu atau berusaha menengok… hehehe…

Iya, itu pengalaman sekaligus cerita asli aka real. Semoga saja, suatu saat nanti saya bisa belajar untuk bisa menjadi wanita yang memberi banyak madu untuk pasangan saya. Dan cukup saya saja yang mengalami krisis perhatian seorang Bapak di masa kecil. Jangan biarkan anak atau cucu saya juga terkena imbasnya. Cukup saya saja.

Oke next… daripada nyinyirin sana sini, gunjang ganjing problema yang bukan hak kita. Mending instrospeksi diri. Apakah ada yang kurang dari kita. Cukup tahu dan tak perlu ikut campur problema orang lain.

Siapapun pihak yang benar atau yang salah nantinya dari masalah Pak Mario Teguh, biarkan segera terungkap. Jangan percaya dengan gossip-gosip yang beredar luas baik itu di pasaran, di social media, ato pun pihak-pihak yang kurang kerjaan melebih-lebihkan pencitraan masalah seseorang. Karena kebenaran yang sesungguhnya hanya milik Allah semata.

Akhirul kalam…
Semoga apa yang saya share terkait postingan tandingan Belajar dari Madu dan Racun, Ario Kiswinar, dan Sang Motivator dari mbak Witri, dan mbak Nuniek, bisa bermanfaat. Amin…

See You Next Time, gaes…
Khoirur Rohmah,
Wringintelu, 14 September 2016


13 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Aku pilih no comment aja hehehe. Takut salah. ^_^

    BalasHapus
  2. Kalau aku ingetnya lagu madu & racun penyanyi yang jadul itu mba sapa y lupa penyanyinya Rano Karno gitu y? *ngarang* :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh... aku malah nggak tau ituh mbak.. hihiii
      *Ketauan kalo masih anak kemarin daku. hee

      Hapus
  3. Aku berkaca2 di paragraf akhir...
    Aku deket bgt sama babe soalnya

    Tetep semangat yaaa, puk puk dari sini

    BalasHapus
  4. Masih ngehits aja nih Om MArio

    BalasHapus
  5. Tetap semangat, mb. Semoga doanya dikabulkan ya. Bapak bisa dateng pas nikahan. :)

    BalasHapus
  6. amin, semoga harapannya nanti terwujud ya. Tentang kasus Mario teguh, nggak ada yang tahu siapa yang benar siapa yang salah memang, kecuali Tuhan.

    BalasHapus
  7. aku jg ga ngikutin cerita pak mario ini mbak.. apapun itu, semoga ya pak mario dan keluarga bisa menyelasaikan dgn baik.. ga perlulah sbnrnya masalah keluarga gini dibuka dpn umum :(.. tapi ya mau gmn.. resiko public figur.

    BalasHapus
  8. aku mau ikut mendoakan dek rohmah saja semoga bapaknya datang ya sesuai yg diharapkan. untuk marioteguh no coment

    BalasHapus
  9. semoga terkabul keinginannya ya dek, bapak hadir di pernikahan kamu nanti, Amin...

    BalasHapus
  10. pengen nulis tema ini juga tapi sampe sekarang blum punya waktu buat nulisnya, huhuhu :(

    BalasHapus

Chingudeul