Artikel ·
Feature
Tidak ada komentar
Fenomena Politik “Masuk Angin”
Sabtu, 25 Februari 2017
Jember Regency, East Java, Indonesia
Bismillaahirrohmaanirrohim....
“Bukan politiknya yang masuk angin, tetapi cara berpolitiknya yang seperti orang yang masuk angin. Saya sering mendapatkan pasien di klinik dengan panjang x lebar menjelaskan keluhannya, kemudian mendiagnosa dirinya masuk angin.”
Penggalan kalimat pada sebuah artikel dengan judul “Politik
Masuk Angin” itu, ditulis oleh seorang dokter yang mengkaitkan antara
keadaan politik di Indonesia dengan pekerjaannya sebagai dokter, yang
salahsatunya memeriksa pasien. Hingga dia menyetarakan antara politik di
Indonesia dengan sebuah gejala yang tak asing seperti Masuk Angin.