‎ ‎

Kemanakah Perginya Kucil si Kucing Kecil

 

Kemanakah perginya kucil si kucing kecil


Hai Sobats... Sebenarnya artikel ini tayang dikarenakan aku rindu dengan anabul di rumah yang sejak 3 hari yang lalu tidak kembali ke rumah. Bisa dikatakan dia hilang atau kabur entah kemana. Sebelumnya dia memang pernah kabur dari rumah. Alhamdulillahnya dia kembali di hari berikutnya. 


Nah, semalam tiba-tiba melow keingat terakhir kali menyapa Kucil – Kucing Kecil, nama yang aku berikan pada anabul betina yang berwarna hitam putih ini. Terakhir kali aku menemuinya yang barusaja melahirkan itu, tengah menyusui anak-anaknya. Jauh sebelum itu, dia waktu makan, suka aku elus-elus sekalipun sudah jadi mak-emak.


Kronologi kepergian Kucil dari cerita orang-orang di rumah seperti ini


Hari Jumat, aku dan suami pergi ke Balung yaitu rumahku untuk menjalankan awal puasa di sana hingga Hari Minggu. Sewaktu aku mau berangkat, aku tidak menemui Kucil. Melainkan aku menaruh makanannya di kamar. Dia biasa masuk kamar kami sekalipun posisi di kunci, dia bisa menerobos karena tubuhnya yang elastis tersebut.


Kucil cukup dekat dengan aku dan suami. Maka dari itu, dia sering nongkrong di kamar kami. Tapi, semenjak dia melahirkan yang kira-kira dapat satu Mingguan sebelumnya, dia jarang duduk sejenak bersantai di atas kasur, karena aku melarangnya.  Khawatir masih ada darah yang tersisa. Namun, dia kerap kali menemui kami sebentar. Barangkali untuk menyapa atau sekedar meminta pakan. Sekalipun di luar kamar sudah disediakan pakan.


Kucing Kecil lagi menyusui anaknya sambil tertidur
Kucil lagi menyusui sambil tiduran

Bukan pertama kalinya untuk kucil melahirkan ini. Melainkan sudah kedua kalinya dia melahirkan kitten. Di kelahiran pertama, dia memiliki 5 anak. Namun kesemuanya tidak ada yang selamat, atau mati. Tidak tahu pasti apa penyebabnya, bisa jadi karena dia stress dan belum tahu bagaimana menangani anak-anaknya. Sehingga begitu melahirkan jeda beberapa hari, anaknya dibiarkan. Jarang ditengok atau disusui. Memindah-mindahkan anaknya supaya tidak disentuh orang rumah. Dan akhirnya satu persatu anaknya mati.


Posisi saat itu aku dan suami juga tidak lagi di rumah, melainkan sedang di rumah Balung. Tapi saat anak ke-5 yang masih hidup. Kami sudah di rumah mertua. Hanya saja anaknya tidak terdengar lagi suaranya. Entah dibawa atau dikubur kemana. Hilang jejaknya begitu saja.


Nah, di kehamilan kedua ini Kucil mendapatkan anak sebanyak 4 ekor yang belum diketahui jenis kelaminnya. Bahkan mata mereka juga belum terlalu jelas. Hanya berusia sekitar 2 Minggu, tapi anak kucing yang malang ini harus ditinggalkan oleh induknya. Entah dimana tak tahu rimbanya.


Namun, sedikit berbeda dengan Kucil di kehamilan sebelumnya. Karena di kehamilan kedua, dia lebih banyak santai dan paham serta mengerti kondisinya. Walau sesekali tidak sadar diri ya. Sudah tahu posisi mengandung, tetap saja menerobos celah pintu semungil itu. Herannya, kok bisa saja lolos dan keluar dari pintu. Bahkan dari sela-sela jendela pun bisa. 


Selain itu, aku mengamati bahwa psikologis Kucil lebih siap menghadapi kelahiran anak-anaknya ini. Hal itu terbukti setelah dia melahirkan. Dia cukup aware terhadap anaknya. Sekalipun ada juga drama pindah pindahin anak-anaknya biar nggak disentuh warga rumah. Tapi hal itu tidak berpengaruh dengan nyawa anak-anaknya. Alhamdulillahnya mereka tetap terawat dan diperhatikan oleh Kucil.


Begitu ditinggal keluar rumah selama beberapa hari oleh babu yang suka mengajaknya ngobrol, yang suka cerewetin dia, kasih makan kesukaan dia, dia pundung. Dia mungkin mencari-cari, kok nggak pulang pulang ini dua babu.


Bahkan kata ibu mertua, Kucil ketika kami di Balung dia suka merenung sambil duduk-duduk di luar rumah. Walau sebenarnya dia takut dengan orang luar atau kucing luar. Kecuali kalau sedang menstruasi ya. 


Apa mungkin dia stress dan pergi keluar rumah untuk mencari kami yang tidak kunjung pulang? Karena biasanya hanya satu hari satu malam. Ini hampir 4 hari nggak pulang. Sehingga membuatnya berontak dan mencari di luar rumah.


Hal itulah yang aku sesali ketika kami keluar rumah cukup lama. Anabul mencari. Dia yang suka kasih energi positif untuk kami. Lalu dia hilang begitu saja. Sayangnya dia tidak mengenakan kalung yang sering dipakainya sejak kecil. Hal itulah yang membuat kami cukup khawatir kemana perginya. Apakah dia akan kembali, atau justru sebaliknya. 


Kami menanti, anak-anaknya pun juga. 


Kucing Kecil Kabur dari Rumah
Menanti kembalinya Kucil ke Rumah


Dengan tulisan ini, berharap entah dengan keajaiban apapun, semoga Kucil bisa ditemukan dan kembali dengan selamat ke rumah. Apabila dia jauh dari jangkauan kami, berharap dia di tempat yang aman, dan dengan orang yang baik. Ehh kok jadi mewek gini sih T_T.


Kucill... miss you soo... 😿😿😿


Untuk kisah anak-anaknya kucil bagaimana treatment-nya, serta bagaimana kisah kehidupan Kucil kecil. Insyaallah aku akan tayangkan di artikel berbeda ya.


Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di artikel ini. Feel free to drop your comments.

With Love 💕

Rohmah


Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^

Chingudeul