Ngomongin soal jasa, aku pun juga
membuka jasa desain grafis yang mana berbekal dari keahlianku saat bekerja di
sebuat percetakan yang menaungi selama beberapa tahun ke belakang. Karena sekarang
aku, pengangguran. Yahh... udah nggak kerja lagi alias, resign dari tempat kerjaku dulu.
Dari yang nggak bisa, jadi bisa
merupakan sebuahh effort tersendiri. Dari
yang hanya bisa menggunakan beberapa tool
di satu software, hingga sedikt
tambahan tool lainnya. Yang pasti
penuh suka duka dan drama, apalagi ketika hasil desaign sudah masuk ke tangan
atasan untuk dicek hasil layout bukuku. Dudududhhh...
Desain Grafis BUKAN Desain Gratis
Selama aku bekerja sebagai karyawan
di bidang desain grafis, aku juga membuka jasa di luar jam kerjaku. Atau istilah
kerennya itu freelance gitu loh,
sobats. Hehehehe. Yang mana ketika membuka jasa desain grafis itu selalu
krusial kalau membahas soal pembayaran. Dan lagi memang aku belum mematok
harga, atau membuka personal branding tertentu dengan membuka jasa desain
grafis sih, sobats. Itu yang jadi kesalahanku, huhuhuu...
Sehingga, saat ada teman yang meminta
jasa, atau bantuanku, ya kadang ada yang dengan sukarela memberi persenan, atau
memperkenalkanku dengan temannya lainnya yang membutuhkan jasa kepadaku,
setelah dia puas dengan layanan yang aku berikan kepada mereka. Istilahnya
promosi dari mulut ke mulut gitu sobats. Hehehe....
Ada juga cerita dimana yang sudah
meminta desainkan easy going juga
ketika membutuhkan jasa yang aku miliki. Padahal Desain Grafis itu bukan Desain Gratis. Iya. Nggak ada yang gratis
apalagi yang berupa jasa. Masa’ jerih payah kamu dalam melakukan suatu hal
tidak berbayar, terlebih ketika yang meminta layanan tersebut mereka yang
secara mendesak untuk segera diselesaikan pesanan mereka.
Terus lagi kejelasan di awal, memang
harus tegas itu nomor satu sih ya. Walau yang meminta jasa kita tersebut merupakan
saudara, sahabat, teman baik, tetangga sekalipun. Jelaskan di awal itu perlu. Misalkan
bilang “Tapi ini ada biayanya bro, soalnya aku perlu internet kenceng buat cari
bahan dan inspirasi nih, gimana, mau nggak?” ya macam itu lah.
Kalau jawabannya oke, ya lanjut. Kalau
nawar, ya bahas sendiri sih yang mana nantinya aku nggak terlalu rugi bandar. Apalagi
tenaga dan pikiran kita bekerja saat mengerjakan sebuah project ya kan? KECUALI di
awa sudah bilang free, karena dalam
rangka membantu usaha teman, atau sekedar untuk mengasah kemampuan sih, ya sah-sah
aja. Dan aku juga pernah mengalami.
Masa’ iya misalkan kamu punya skill
dalam mereparasi AC atau Air Conditioner, atau bekerja pada sebuah perusahaan
dengan layanan seperti jasa service ac di jakarta terus
tetangga kamu bilang, “Gimana, gratis aja ya”, atau “Nggak ada potongan kah?”, “Harga
teman, ya”. Kalau ada yang kayak gitu kamu mau???
Ya jangan dong. Gimana pun layanan
yang diberikan orang lain, dan kita mendapatkan manfaat tertentu, mau nggak mau
kita harus membayar jasa mereka tersebut. Dan jangan sekali-kali meremehkan
jasa tertentu yang ditawarkan orang lain. Apalagi saat kita butuh. Kalau ada
rezeki yang dilebihi pemberian uangnya. Kalau yang kasih layanan dengan senang
hati membantu, setidaknya kita memberikan buah tangan atau uang saku semampu
kita. Ya gitu deh.
Kalau kamu, adakah pengalaman terkait
jasa yang kamu miliki sesuai keahlian, dan suka diremehin orang lain. Atau mereka
yang membutuhkan jasa kamu memperlakukanmu dengan baik, atau sebaliknya???
Boleh deh cerita apapun yang
berkaitan dengan jasa secara lebih
luas di kolom komentar yah, sobats. Kali aja bisa jadi pembelajaran buat aku
hingga pembacaku juga.
Terima kasih sudah membaca dan
berkunjung di artikel aku ini yah sobats. Don’t
forget to drop your comments, right.... see
you on the next article.
Blessed
Khoirur Rohmah
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^