‎ ‎

Tanaman Tegur Sapa

Tanaman Tegur Sapa


Bismillaahirrohmaanirrohim

Halo sobats, kamu pasti percaya kan, kalau bersosialisasi bisa menjadi sebuah langkah untuk ‎dapat mengenal satu sama lain. Yang berawal dari berkata ”halo, hai” dan sebagainya. Bisa ‎berlanjut pada topik pembicaraan lainnya. Bahkan nih, kadang pembicaraan tuh bisa dimulai ‎dari sebuah benda sekalipun. Yahhh,, kalau kamu pernah juga mengalami hal tersebut, bisa ‎sedikit ceritakan pada kolom komentar nanti, yah. ‎


Kebetulan tulisan ini bersumber dari pengalaman Mbak April Hamsa yang waktu itu ‎menceritakan kalau ada tanaman yang dibiarkan hidup di luar rumah. Supaya ketika ada ‎tetangga yang ingin mengambil manfaat dari tanaman tersebut, beliau dan tetangga bisa ‎bertegur sapa. Kurang lebih seperti itu.‎


Dari kejadian tersebut, beberapa waktu kemudian aku mengalami hal yang tidak jauh berbeda ‎dari apa yang Mbak April alami.‎


Nah, bapak mertuaku suka banget nanam tanaman toga, hingga bumbu dapur. Entah di ‎halaman belakang, maupun di depan rumah sekalipun. Saat itu, tanaman yang berada di teras, ‎ada daun pandan, dan daun jeruk. Terus nih, ada salahsatu tetangga yang pagi hari itu ‎memanggil-manggil, aku yang berada di kamar depan, otomatis keluar.‎


‎”Nduk, aku njaluk pandan,e yo,” kata bu tetangga sebelah rumah‎

‎(nak, aku minta daun pandannya, ya)‎


Aku pun mengiyakan dan mempersilakan ibu tersebut untuk memetik daun pandan. Di atas, ‎adalah salahsatu contoh dari adanya tanaman tegur sapa. Bahkan ada juga bu tetangga depan ‎rumah juga kadang izin juga untuk minta daun jeruk. ‎


Dari hal sepele berupa tanaman itulah, bisa menciptakan sebuah komunikasi. Mau nggak mau, ‎kan perlu ngomong, etikanya begitu. Walaupun kata mertua aku, ke bok-ibok tetangga, kalau ‎butuh daun pandan, atau daun jeruk, petik aja nggak papa, gitu. Tetep, mereka selalu izin ‎terlebih dahulu. ‎


Entah sih yang nggak izin. Kan emang udah diniatkan, siapa aja yang membutuhkan tanaman ‎tersebut, bisa langsung petik aja. ‎


Banyak manfaat yang akan dirasakan dengan adanya tanaman tegur sapa ini. Seperti bisa ‎menyapa tetangga, berkomunikasi dan mengenal tetangga, yang kemudian ketika ada suatu ‎kesempatan berjumpa [diharapkan] bisa saling berkomunikasi atau sekedar ”say hi”. Ketika ada ‎apa-apa bisa saling bantu membantu. Kan nggak mungkin kita bisa hidup tanpa bantuan orang ‎lain ya kan. Kurang lebih seperti itu ya.‎


Tapi, karakter setiap orang hingga tetangga kan, beda-beda. Daripada minta, mending beli aja. ‎Ada juga yang beranggapan, daripada beli, mending minta aja, kalau tuan rumahnya yang ‎mempersilahkan. Why not yakk kann.‎


Berkat tanaman tegur sapa pula, aku terinspirasi menciptakan sebuah tulisan curhat nan ‎sederhana ini. Semoga, sedikit cerita random aku ini bermanfaat yah, sobats. Kalaupun kamu ‎punya pengalaman atau cerita tertentu yang berkaitan dengan artikel ini, feel free to drop your ‎comments, ya.‎


By the way, terima kasih sudah membaca dan berkunjung ke artikel ini. see you on the next ‎article, Sobats

‎~Blessed‎

Khoirur Rohmah


7 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Ahahaha iyaa soale aku termsuk asosial jd nanam gtu2 bisa jd slah satu media yaaa

    BalasHapus
  2. Bener banget kalo tanaman toga itu bisa membuat tetangga bertegur sapa hehehe. Kami juga menanamnya di halaman rumah. Sesekali tetangga samping rumah datang dan izin memetik beberapa tanaman toga yang kami tanam di depan rumah, dengan seperti ini terkadang bisa mengakrabkan satu sama lain ya hehehe.

    BalasHapus
  3. saya tadi langsung mikir tanapaman tegur sapa itu kayak mana, pas baca ke bawah saya baru ngeh itu perumpamaan. di lingkungan saya juga banyak yang menanam di luar pagar rumah, dan saling meminta tetangga satu dengan tetangga yang lain, yang akhirnya mereka memang jadi bertegur sapa, kalau saya sudah punya rumah sendiri saya juga mau seperti ini, tadi kepikiran dikasih tulisan "boleh ambil silakan" tapi kalau ditulisin begitu tar yang minta ga negur yang punya ya hehehe

    BalasHapus
  4. Ibuku nih kan telaten nanam tanaman toga ya. Sementara kadang suka dipanggil-panggil dari dalam, tapi belakangan kadang ada juga yang cuma teriak, "Budhe minta pandannya ya."
    terus diambil, cabut deh.. Mungkin karena ibuku udah berpesan jauh-jauh hari ya, kalau butuh sesuatu tinggal ambil saja.
    Aku sendiri sih nggak bisa kyak gitu, soalnya nanam kemangi aja suka mati sebelum berkembang, wkwkkk.

    BalasHapus
  5. MasyaAllah, benar-benar jadi bermanfaat bagi orang banyak ya dengan adanya tanaman tegur sapa seperti ini. Coba ya di Kota besar juga orang bisa kayak gini ya, jadi tetap ada alasan untuk sekadar bertegur sapa, ehh tapi kalau di Kota besar mah cari yang praktis aja dengan membeli.

    BalasHapus
  6. ibu mertua juga menanam daun pandan di belakang rumah. hampir setiap hari ada aja tetangga yang datang meminta si daun pandan. Dan memang benar, saat mengambil daun pandan ini terjadi interaksi dengan tetangga

    BalasHapus
  7. aku di depan rumah ada nanam daun pandan dan sekarang sampai subur banget daun pandannya. kadang ada memang tetangga yang minta pas mau masak

    BalasHapus

Chingudeul