‎ ‎

Yuk #SaveLaguAnak Demi Mempertahankan Identitas Anak-Anak Dalam Negeri



 
#SaveLaguAnak
 

Bismillahirrohmaanirrohim
Halo teman-teman Apa kabar hari ini? Semoga senantiasa sehat selalu yah Oh iya pagi ini, ketika saya sedang menemani keponakan yang sedang tidur, ditinggal sementara oleh mbak untuk melawat ke rumah tetangga sebelah. Saya menonton sebuah berita di salahsatu program acara TV. Eits bukan gossip yes!! Wkwkwkwk

Berita tersebut adalah tentang #SaveLaguAnak. Tapi sayangnya, ketika saya sudah antusias menunggu mengenai berita tersebut, ehh nggak taunya masih ada jeda iklan. Duh “Anda belum beruntung”, batin saya.

Ndak taunya, pas udah mulai lagi beritanya. Eh malah acara repostase tentang penggunaan system plat ganjil-genap di ibukota Negara, beh padahal saya mah masih sangat penasaran dengan #SaveLaguAnak itu yang ada cuplikan penyanyi cilik yang pernah saya tonton semasa kecil dulu. Eh sekarang masih kecil juga sih wkwkwkwk *Kecil Jari Kelingkingnya heuheee


Mengingat masa-masa tahun 90’an jenis lagu anak-anaknya sukses membuat saya ikut nostalgia lagi. Tapi emang nggak membosankan juga jika saat ini saya juga melafalkan lagu-lagu tersebut. Seperti lagu di film Joshua Oh Joshua yang sering diputar beberapa kali itu ketika numpang nonton tivi di rumah mbah.



Diobok-obok airnya diobok-obok
Ada ikannya kecil-kecil pada mabok
Disemprot-semprot airnya disemprot-semprot
Kena mukaku aku jadi mandi lagi,
Dingin dingin, dimandiin, nanti masuk angin

Eh semakin kesini, tambah semakin ingat-ingat lupa aja nih liriknya. Heuhee tapi, ada beberapa artis semasa kecil saya yang menyanyikan lagu anak-anak : seperti Joshua, Sherina, Jeje, Tasya, Tina Toon, Agnes Monica, Trio Kwek-Kwek. Sejauh ini hanya mereka yang pernah muncul di beberapa tayangan tivi kala itu yang saat saya menonton.


Tentang #SaveLaguAnak

Mengenai ide dari para mantan artis cilik – saat ini mereka telah beranjak dewasa – yang saling berkolaborasi untuk terus meneruskan karya mereka dalam menggiatkan atau menyelamatkan lagu anak-anak yang saya rasa, saat ini atau beberapa tahun yang lalu telah vacuum dalam produksinya.



Heran sekaligus sedih, ketika anak-anak yang seumuran saya dulu. Kalau mungkin sekarang bisa dikategorikan dalam umur-umur emas yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Menyanyikan lagu-lagu dewasa yang pembahasannya terkait cinta-cintaan. Padahal masa kanak-kanak itu seharusnya konsumsi lagu-lagu anak pun juga sesuai ritme dengan umurnya. Bukan malah di umur yang relative sangat muda menyanyikan lagunya yang G*alau itu. Behh

Miris banget, sewaktu ada salahsatu putra rekan kerja saya, ketika diputarkan musik atau playlist yang sering diputar di toko. Dia antusias dan minta teman saya untuk mengulang lagu tersebut, lagunya berjudul M*riang. Karena, menurut ibu dari anak tersebut, dia tahu lagu tersebut juga dari sebuah program acara tv yang mana sering memutar lagu tersebut. Nah, lagi-lagi, orang tua pun juga perlu memperhatikan konsumsi lagu atau program acara untuk anak mereka.

Tak hanya itu, bahkan keponakan saya juga pernah saya tegur, karena menghafalkan lagu-lagu dari sebuah sinetron yang sempat booming saat itu. Ganteng-ganteng serigala ya, kalau nggak salah. Hehehe

Tak seharusnya anak-anak dicekoki lagu-lagu yang tak sesuai dengan umurnya. Kalau perlu munculkan sebuah program acara televisi yang mana menanyangkan sebuah lagu anak-anak. Supaya menambah jiwa dan wawasan mereka tentang lagu anak-anak. Jangan sampai mereka kehilangan identitas dengan meniru-nirukan lagu dewasa yang belum patut mereka terima.

Emang Apa sih Efeknya?

anak-anak yang mana di usia sekitar 5 tahun hingga 12 tahun, anggaplah umur segitu. Mereka yang seharusnya bisa menikmati dunia kanak-kanak mereka dengan konsumsi baik itu lagu-lagu atau jenis tontonan sesuai umur mereka. Eh malah mendapatkan yang lebih dari yang seharusnya mereka terima.

Jadi, jangan heran kalau anak sekarang yang usianya masih kecil ada yang fasih menyanyikan lagu anak-anak muda, baik itu menirukan gaya mereka atau mempraktikkan atau malah berimajinasi sesuai dengan lagu yang mereka terima, atau ingat di otak mereka.

Seperti yang sudah saya singgung di atas, kalau anak-anak sekarang seperti kehilangan identitas sebagai anak-anak. Jadi, wajar aja kalau anak-anak kecil saat ini tingkah laku atau cara pandang, cara bicara, atau imajinasinya pun juga mengikuti orang-orang dewasa. Padahal belum saatnya mereka memasuki dunia tersebut.

Efek lagu aja seperti itu ya gaes. Apalagi efek tontonan televise yang cinta-cintan ituh. Heuhee saya mah, jujur kalau udah ada tayangan sinetron yang lebay-lebay amat, udah gemas, geram terus ikut esmosi, deh bawaanya. Mending aja liat film bernuansa heroic. Atau nggak, sekali lihat, langsung habis gitu. Hehee.. jadi, nggak larut-larut kebawa pikiran. Hehee

So,  dengan adanya penggiat atau gagasan dari para mantan artis cilik tentang #SaveLaguAnak saya sangat mengapresiasi dan setuju sekali. Jangan biarkan anak-anak negeri ini kehilangan identitas mereka sebagai kanak-kanak. Biarkan asupan gizi lagu dan tontonan mereka sesuai dengan umur mereka. jangan sampai Indonesia krisis dengan karakter wajah anak-anak yang sepatutnya bisa dijadikan konsumsi untuk mereka. Peran orangtua pun juga sangat penting dalam menyelamatkan karakter anak-anak mereka.

Jadi, kalau sampai ada keponakan yang kecil-kecil, daripada mereka menonton acara televisi atau menyanyikan lagu-lagu dewasa yang bertema dangdutan, kah. atau cinta-cintaan, galau-galauan. lebih baik beli aja CD yang berisikan lagu anak-anak. Kalau perlu, download aja video diyutup trus diputar tiap waktu, baik itu melalui VCD, atau save di Hape. Hehehe
 
Sumber : Google - Edited By Me

Oke, Yuk #SaveLaguAnak DemiMempertahankan Identitas Anak-Anak Dalam Negeri. Dan mungkin itu aja sekedar sharing pendapat saya tentang #SaveLaguAnak. Biarkan mereka tumbuh sesuai umur mereka. Adakalanya mereka juga bisa hidup sesuai zaman mereka. tapi, mereka juga berhak mendapatkan asupan lagu-lagu [masih] sesuai dengan usia mereka yah hehehe

*baydewei ini hanya sekedar postingan pendapat secara pribadi, yes hhehe

Terima kasih ^_^


5 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Joshua dan kawan-kawan ya. Dulu masih ngalamin jaman lagunya dia sih.

    BalasHapus
  2. saya, selalu mnegajarkan lagu anak2 yang lama sama Nawra, athifah dan , mereka juga suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Supaya mereka jga mengenal lagu2 anak yg pernah booming pada masanya ya mbak :D

      Hapus
  3. setuju sekali save lagu anak-anak, langka sekali. blognya bagus mba mantap i like this is blog

    BalasHapus

Chingudeul