‎ ‎
personal lifestyle blogger jember

Kenapa bisa Terkena Hand Dermatitis



Bismillaaahirrohmaanirrohim ...
Halo gaes, selamat Hari Minggu di sore hari. Pertanda kalau weekend akan segera berakhir, hahaaa. Iya siapa tahu yang nggak ambil liburan kayak aku sekarang, hanya setia di rumah, menikmati tontonan drama korea atau hanya sekedar me time saja di kamar. Entah sibuk dengan apaan. Penting nyenengin diri sendiri, ya kan, ya kan. Hahaa

Oh iya, kebetulan akhir-akhir ini aku memiliki pengalaman sakit yang meradang pada kulit di area jemariku. Lebih lagi di bagian ibu jari tangan kiri. Aku sendiri bingung apa yang membuat jariku sampai gatal dan seperti mengelupas dan terlihat tipis, sedikit berlubang, dan berwarna merah begitu.

Awalnya aku nganggapnya biasa ya. Dengan sembarangnya aku kasih betadine trus kukasih handsaplast, berharap betadine sebagai antiseptik, bisa bikin jemariku kembali pulih. Nyatanya ZONK, nggak ada perubahan. Aku juga udah mencoba mengolesinya dengan balsem, sama aja ternyata.

Mulai dari salep sriti, Miconazole, bahkan 2 salep lagi, aku lupa namanya secara bergantian, tetap nggak memberikan hasil yang signifikan. Aku sendiri bingung, obat mana yang akhirnya cocok dengan ku di minggu pertama yang akhirnya membuat jemari jempolku pulih dengan sendiriinya. Puji syukur Alhamdulillah banget akhirnya bisa sembuh itu jempol, hahaa.

macam ini yang bikin gatal

Sampai sekarang aku sendiri belum tahu, obat mana yang manjur. Namun, sebelum aku sembuh itu jempolnya, aku mengoleskannya dengan salep Ketoconazole yang direkomendasikan sama tetanggaku yang berfungsi sebagai apoteker. Aku dianjurkan mengoleskannya menggunakan obat salep tersebut. Bahkan aku juga nggak membandingkan kandungan apa saja yang ada di antara salep-salep yang kupakai tersebut. Asal bikin gatal di jemari itu hilang, aku percaya kalau salep tersebut bereaksi pada hand dermatitis yang kualami.

Selang dua Minggu berlalu setelah kejadian tersebut, aku mengalami hal yang sama denganku seperti sebelumnya. Hand dermatitisku pun terjadi di bagian yang sama, masih di jempol tangan kiri.

Awalnya aku nggak tahu sih kalau nama penyakit itu hand dermatitis, karena pikirku itu hanya semacam alergi yang nantinya bakalan sembuh sendiri. Tapi, semakin aku khawatir, semakin membuatku penasaran, kok bisa terjadi seperti ini sih. Hingga akhirnya aku curhat ke tetanggaku terkait masalah jari jempolku tersebut.

“Itu karena jamur, kalau nggak karena alergi ya disebabkan sama kulit yang lembab”

Yah, kurang lebih dia menjawab demikian, setelah jempolku menunjukkan akan mengalami hand dermatitis lagi. Sebelumnya aku juga tanya pada blogger yang juga menjadi dokter. Dia bilang juga karena kulitnya lembab, dan bisa jadi karena terlalu banyak mengalami gesekan di area tersebut. Semisal saat bermain gadget kan kadang butuh dua jemari berbarengan supaya lebih cepat saat chatting, kan?

di Minggu kedua
Karena penasaran tersebut, akhirnya aku googling di internet terkait penyakit karena jamur di jemari. Dan aku menemukan sebuah postingan yang gambarnya juga sama persis dengan yang sedang ku alami saat itu. Barulah aku menemukan jika penyakit yang kualami tersebut bernama Hand Dermatitis.

“Keluhan gatal berulang pada tangan sering dikeluhkan (dikenal dengan hand dermatitis atau eksim pada tangan). Penyebabnya sangat bervariasi; mulai dari kebiasaan mencuci tangan yang terlalu sering, iritasi deterjen, sampai dengan faktor stress. Penting untuk diobati, terutama bila menyerang ujung-ujung jari tangan seperti foto di atas karena dapat mengacaukan bentuk sidik jari. Tentunya Anda tidak mau keluhan gatal di jari membuat Anda tidak dapat melakukan absen pagi bukan? Bila ada keluhan segeralah berobat ke dokter Anda”- dr. Rachel Djuanda, SpKK –

Begitulah dalam postingan tersebut tercantum. Dan aku baru ingat, sehari sebelum Hand Dermatitis itu muncul, aku menggunakan pewangi cucian dengan produk ‘D**y’, terus, cairannya itu di jari telunjuk di kaki kanan mengalami pengelupasan kulit, dan kulitku jadi kasar banget, aku menduga kalau bisa jadi aku alergi sama pewangi baju merk tersebut.

Setelah mencari tulisan kaitannya Hand Dermatitis tersebut, aku menemukan tips dan anjuran untuk mengoleskan salep “Hidrokortison” yang bisa ditemukan di apotek terdekat. Oke, setelah aku pahami betul aku harus bagaimana menyikapi hand dermatitis tersebut, akhirnya aku membeli salep tersebut. Ternyata harganya juga sungguh ekonomis banget. Hanya Rp. 6.000,- meski murah, siapa juga yang mau mengalami hand dermatitis, ya kan? Hahahaa

Oke, setelah aku mengoleskan salep tersebut, ternyata memang beneran manjur waktu aku oleskan di jari telunjuk tangan kanan, gaes. Itu kulit kasar yang sedikit kecoklatan hilang dengan sendirinya sesaat setelah aku oleskan salep Hidrokortison nya.

di hari selanjutnya 

Bagaiman dengan jempol tangan kiri?

Dia sampai sekarang masih kuoleskan salep tersebut. Sudah terlihat mengering dan tidak terlalu gatal, tapi sebisa mungkin aku rutin mengoleskan salepnya, supaya lekas sembuh hand dermatitisnya. Terus lagi, aku sudah berhenti menggunakan pewangi pakaian “D**Y tersebut. Aku jadi nggak pakai pewangi apapun, biarin udah.

Sampai sekarang aku kadang masih merasakan gatal lah sedikit sedikit, tapi berusaha kusetting kalau jempolku bakalan sembuh asal telaten ngasih salepnya. Insyaalllah. Amin ya robbal alamiin...

Oke gaes, mungkin itu saja sekian postingan yang ingin aku bagikan sore ini. Semoga artikel tentang kenapa bisa terkena hand dermatitis ini bisa bermanfaat. Dan jangan lupa feel free to drop your comments yah.

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kesini

~Blessed
Khoirur Rohmah

1 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. wah terasa gatal ya mbak ? kalau aku malah kulit sedikit menjadi tidak sensitif abis maen gadget, tapi cuma sebentar sih, apa mungkin sama juga dengan Hand dermatitis ini ya ? #jejakbiru

    BalasHapus

Chingudeul