Bismillaahirrohmaanirrohim
...
Halo man teman...
Tinggal dan
berdomisili di Jakarta merupakan sebuah tantangan dan bukanlah sebuah hal yang
mudah. Karena, Ibu kota ini memiliki banyak sekali masalah serta akselerasi
teknologi. Sehingga membuat setiap masyarakat atau yang berada di lingkup kota
tersebut untuk dapat bergerak serba cepat dan harus menyibukkan diri demi
mempertahankan hidup.
Di saat mobilitas
cukup padat, keluhan seperti macet melanda di Kota Jakarta sudah kerap dijumpai.
Karena fenomena macet di ibukota itu sungguh tidaklah asing terdengar dan
terlihat di depan mata. Mungkin udah jadi makanan sehari-hari. Baik di media
massa atau pun cetak, sudah jadi konsumsi perbincangan setiap waktu.
Nggak kebayang
aja kalau lagi ada janjian sama calon mertua terus kejebak macet begitu, bisa
jadi jam yang ditentukan mundur beberapa menit. Nah, khawatirnya itu salahsatu
hal yang ditandai si camer tentang kebiasaan terlambat itu. Berabe banget pastinya.
Bukan Cuma saat
akan bertemu camer, mungkin karena sudah membuat janji dengan teman, namun
terjebak macet. Ya, macet menjadi salahsatu alasan dan keluhan saat terjadi
keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.
Adanya macet yang
terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat produktivitas saat beraktivitas
loh, temans. Misalnya nih, kita punya jadwal ketemu jam 7 sore, tapi ternyata
macet datang. Dan baru sampai di tujuan jam 7.30 sore. Dengan begitu, waktu 30
menit yang harusnya bisa menjadi output untuk kerja, namun malah sia-sia
belaka. Terbuang di jalan demi menunggu bisa keluar dari kemacetan yang
melanda.
Iya kalau 30
menit tersebut digunakan untuk berdzikir atau sambil hafalan ayat-ayat suci,
etapi ini kalau macet yang terlalu berlebih, justru 30 menit yang berlalu
tersebut malah menghasilkan umpatan karena macet, bukan? Sudah tugas
belumterselesaikan, pun dosa juga nambah. Heheheee
Tentunya,
kemacetan di Kota Jakarta tidak jarang membuat perasaan seseorang menjadi
buruk. Bahkan, kalau terlalu macet berlarut-larut malah bisa menyebabkan emosi
seseorang mudah memuncak. Dikarenakan, apa yang telah direncanakan tidak lagi
sesuai, justru terlambat dan jauh dari rencana yang telah ditentukan.
Nah, hasil dari
emosi karena kemacetan yang mengular, malah berdampak negatif pada kesehatan
kita loh, temans. Iya sih, udah terlalu tua di jalanan yah, heheee. Kitra-kira,
penyakit apa yang berpotensi menyerang kita karena emosi saar macet melanda? Berikut
ini simak aja terus ya ...
1. Sakit Kepala
Nah, ini
salahsatu hal tentunya akan terjadi di awal-awal, dan pasti muncul seketika
emosi meluap. Karena otot-otot yang tegang serta perubahan pada bahan kimia di
otak saat emosi muncul, bisa memicu terjadinya sakit kepala.
2. Rasa Cemas
Yah, pasti cemas
lah. Apalagi kalau janjian sama orang penting. Cemas mah, pasti akan muncul. Rasa
cemas atau yang dikenal dengan perasaan gelisah ini adalah salahsatu efek
samping dari emosi yang tidak terkontrol dengan baik. Hal itu karena kada kolestorel
dalam tubuh menjadi tinggi, tatkala emosi. Sehingga kita mudah cemas.
3. Masalah Pencernaan
Sambil menunggu
bisa keluar dari macet, serta emosi yang terus menerus karena tak kunjung bisa
lari dari kemacetan ternyata bisa mengganggu sistem pencernaan loh. Karena sistem
dalam tubuh akan berhenti ketika kita marah dan emosi meradang.
4. Tekanan Darah Tinggi
Dikhawatirkan lagi,
kalau sampai emosi menjadi meluap-luap karena macet, bisa memicu adanya tekanan
darah tinggi nih, temans. Bahkan hal itu bisa berujung pada penyakit stroke loh
kalau berlebihan saat emosi karena macet.
5. Depresi
Ada sebuah
penelitian yang mengatakan bahwasanya orang yang memiliki emosi buruk, dalam
jangka panjang bisa menimbulkan depresi loh. Sehingga, perlu diatur lagi dalam
mengelola emosi dengan baik.
6. Serangan Jantung
Beh, gawat sekali
yah temans kalau sampai emosinya tinggi dapat menimbulkan serangan jantung. Bahaya
sekali yah, temans. Mengutip dari penelitian terbaru yang telah dipublikasikan
dalam buku The European Heart Journal Acute Cardiovascular Care, bahwa orang
yang mengalami emosi secara intens bisa terkena resiko serangan jantung sampai
8,5 kali loh.
Nudzubillah,
ngeri banget yah temans kalau kemacetan malah membuat emosi di tubuh menumpuk
pun bisa saja terkena penyakit yang disebutkan di atas.
Oleh karena itu,
Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk dapat mengurangi adanya kemacetan
di ibu kota. Mulai dari hadirnya pembaharuan transportasi umum, hingga rekayasa
jalur lalu lintas.
Bapak Bambang
Prihartono selaku Kepala BPTJ (Badan Pengelola transportasi Jabodetabek) Kementerian
Perhubungan, pernah mengatakan jika Lalu lintas bisa berjalan dengan baik dan
lancar, maka masyarakat pun akan tubuh lebih baik lagi, selain itu macet
menjadi berkurang, bebas polusi, lingkungn pun jadi lebih sehat pastinya. Hal itu
bisa terlihat dari rekayasa ganjil-genap yang diterapkan selama seharian. Data
dari BTPJ menunjukkan jika polutan menjadi berkurang, jalanan pun jadi lebih
lancar.
Meski begitu,
harusnya bukan hanya Pemerintah saja yang bergerak, melainkan kita sebagai
masyarakat sekaligus pengguna moda transportasi, perlu berusaha untuk membantu
mengurangi kemacetan tersebut. Nah, salahsatu hal yang mudah sekali kita lakukan adalah, dengan
beralih dari moda transportasi pribadi, ke moda transportasi umum.
Memang awalnya
sih sulit pasti ya. Apalagi kalau udah terlanjur nyaman mengendarai kendaraan
pribadi. Namun, bukankah untuk sebuah perubahan yang baik itu tidaklah mudah
awalnya? Macam anak abege yang terbiasa pacaran namun, untuk dapat hasil ujian
yang bagus menjelang UN terpaksa harus putus, heheee
Karena itulah,
kita perlu melakukan sesuatu yang baru. Harus bergerak dan berubah. Sehingga dapat
menjadikan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia yang dapat memberikan
cerminan jika Indonesia adalah Negara yang rapi, bukan negara yang semrawut. Khususnya
di Ibu Kota.
Sebagai warga
masyarakat, kita perlu menjadikan Kota Jakarta sebagai tempat yang menyenangkan
untuk ditinggali. Bukan tempat untuk berlama-lama atau tua di jalan. Iya kan?
So, kalau kamu udah
setuju. Yuk Pindah ke Moda Transportasi Umum bareng-bareng Yuk. Ayo Naik Bus
untuk bisa mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Cukup pindah moda transportasi aja
loh. Hati kamu tetep aja dengan 1 pilihan, jangan pernah berubah, ea eaaa...
heheee
Semoga artikel
Ayo Naik Bus untuk atasi macet di ibukota ini bisa bermanfaat yah, man teman. Jangan
lupa, feel free to drop your comments.
~Blessed
Khoirur Rohmah
Kurangi polusi ....
BalasHapusDepresi dan mudah marah kalau sudah kena macet. Inginnya naik bus ,tapi ya itu ongkosnya masih tergolong mahal. Gajian habis deh buat bayar transportasi.
BalasHapusAsyik tuh naik Bus Transjakarta �� bagus, tanpa macet dan pastinya murah...
BalasHapusSudah bisa bayar pake emoney juga ��
Iya ya mbak, kalau kejebak macet bisa-bisa molor ketemu camernya haha
BalasHapusAku blm ngerasain kemacetan Jakarta. Tapi yang namanya macet itu jengkelin. Tapi kadang2 bisa bawa manfaat tersendiri
BalasHapusKalau banyak yg pakai kendaraan umum, insya Allah kemacetan bisa teratasi. Lagian naik transporyasi umum bawa banyak cerita
BalasHapusUntuk menjangkau beberapa tenpat di Jakarta, memang bus menjadi pilihan. Sayangnya kadang naik bus masih belum terlalu menyenangkan karena pelayanannya. Semoga makin diperbaiki Noar makin banyak yang betah naik bus.
BalasHapusbisa jadi solusi nih mbak, jadi dengan naik kendaraan umum, kita secara tidak langsung mengurangi kemacetan ibukota, keren banget uyy
BalasHapus