‎ ‎

Pengalaman Hampir Terseret Air Sungai Samping Rumah

 

Pengalaman Hampir Terseret Air Sungai


Bismillaahirrohmaanirrohim

Halo sobats… beberapa waktu terakhir ini, satu minggu lebih kita mendengar kabar yang ‎megitu memilukan dan banyak yang dinanti-nanti bagaimana keadaan putra pertama dari ‎Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil dan Mamah Jabar, Ibu Athalia. Semoga Alm Ananda ‎Eril Emmeril Kahn Mumtaz dapat segera ditemukan. Amin Amin Allahumma Amin


Mengingat kejadian yang dialami Aa Eril ini. Membuat saya sedikit flashback dengan momen ‎saat masa kanak-kanak dulu. Ya. Dulu saya dan teman-teman suka banget main di sungai. ‎Sungai samping rumah ini termasuk paling kecil di antara 2 sungai lain yang berada di desa ‎kami. Dan di sungai inilah biasanya banyak digunakan untuk aktivitas memancing ikan, ‎berenang, atau sekedar melihat-lihat air yang mengalir saja.‎


Saat terjadi kepanikan di sungai waktu itu saya masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 ‎atau 4 ya. Karena setelah itu saya jarang banget mandi sore-sore bareng temen-temen ‎sepermainan di sungai. ‎


Ketika itu, saya dan 2 orang teman perempuan yang memang tinggal di gang sebelah rumah ‎itu lagi main air,. Mulai dari berenang dengan bergaya ala putri duyung di dekat tangga ‎turunan sebelum ke sungai. Main cipratan air, mencoba berenang dengan gaya batu, dan ‎lainnya. ‎


FYI sungainya dangkal, dan saat sore hari itu air tidak terlalu tinggi. Kurang lebih selutut lah. ‎Sangking asyik mainnya eh tiba-tiba saya terjatuh dan kebetulan banget debit air sungai juga ‎cukup deras walau nggak terlalu banjir ya sungainya. Tapi saya hampir keseret air sungai. ‎Beneran. Saat menuliskan artikel ini saja saya masih merinding membayangkan kejadian waktu ‎itu. Andai saja tidak ada yang menolong, mungkin artikel ini tidak tayang. Naudzubillah


Alhamdulilah banget, salahsatu teman yang berdiri tidak jauh dari saya menarik kaki saya ‎dengan kencang. Hingga akhirnya saya bisa kembali berdiri walau perasaan sudah campur ‎aduk dan shock seketika. Yang kemudian memutuskan untuk menyudahi permainan di sungai ‎sore itu. Kalau saja, kalau saja. Begitu saja membayangkan hal-hal yang jika sepersekian detik ‎abai, mungkin akan ada cerita berbeda.‎


Tapi alhamdulillah, terima kasih kepada Allah SWT dan juga kepada teman sepermainan yang ‎refleks menoleh dan segera menarik saya supaya tidak terseret arus. Alhamdulillah ‎


Dari cerita ini membuat saya kadang masih ragu-ragu untuk main di sungai. Apalagi kalau pas ‎sehabis hujan walau sungai meluap tapi berwarna coklat, duh... malah lebih asyik melihat saja.‎


Tapi, dengan kejadian aa Eril, semoga senantiasa ada kabar baik yang segera bisa terdengar ‎oleh khalayak ramai. Aa Eril orang baik bahkan seluruh masyarakat ikut mendoakan, melihat ‎bagaimana kebaikan Bapak Ridwan Kamil selaku ayahanda dan Ibu Athalia. Begitu pula ‎tercermin dengan kebaikan yang telah aa Eril lakukan semasa hidup. ‎


Walau belum pernah bertemu, bahkan warganet amat sangat mendoakan dan yakin bahwa Aa ‎Eril orang yang baik. Yuk, untuk kamu yang membaca artikel ini, sempatkan untuk memberikan ‎hadiah Al Fatihah untuk ananda Emmeril Kahn Mumtaz, Sobats. ‎


Semoga sedikit curahan hati terkait pengalaman hal yang sedikit sama dengan Aa Eril ini, bisa ‎kita petik bersama-sama hikmahnya ya. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel ‎ini. Sampai jumpa pada artikel berikutnya.‎


‎~blessed ‎

Kr Rohmah

3 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Soal Eril yang terbawa arus sungai Aare di Swiss ini menghebohkan dunia maya bahkan ramai banget yang mendoakan. Sampai aku penasaran sosok Eril ternyata orang yang baik, sedih kalau lihat Ridwan Kamil dan istrinya mencari di sungai Aare sampai akhirnya mengikhlaskannya. Semoga tenang di sana, dari sini kita harus hati-hati sama arus sungai. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
  2. Ya Allah mbak, ingatan yang masih membekas ya. Dibilang trauma pasti ada sedikit ya, dan membuat ke depannya lebih berhati-hati
    dulu aku waktu SD belum bisa renang dan waktu itu ke hotel Bandung Permai pakai ban berbentuk bebek, kepala bebek dibagian belakang, udah mau tenggelam hahaha. Kayak shock gitu

    BalasHapus

Chingudeul