‎ ‎

Dibalik Kerjasama dan Ketekunan dalam Team Lomba




Bismillaahirrohmaanirrohim...
Halo gaes, kali ini aku ingin membagikan kisah tentang quote yang aku kutip dari anime Boruto – Naruto Next Generation, favorit aku tiap hari Kamis updatenya. Kata-kata mutiara ini muncul di episode pertama sequel Naruto The Last. Yang mana saat itu Nanadaime Naruto diwawancarai oleh penyiar berita tentang yang paling penting dalam sebuah tim saat ujian Chunin untuk para Genin yang akan berlangsung. Naruto menyampaikan seperti ini


“Ingatlah saja 3 hal ini, Kerjasama dan Ketekunan”

Ngomong dan ekspresi tangannya menunjukkan angka 3, tapi yang disampaikan cuma ada 2, ehehheee. Berkaca dari quote tersebut, saat aku mengikuti lomba gerak jalan di Kecamatan Puger, waktu di tengah jalan, ingat dengan pesan tersebut. Kebetulan aku yang jadi danton atau ketua regu, sehingga aku yang harus menjadi bagian utama yang menyusun strategi grup. Akan mendahului grup yang di depan, atau memilih bertahan.

Gampang-gampang susah menjadi ketua. Karena bebannya tinggi, pun resiko saat terserempet mobil pun bisa saja terjadi. Dua hal tersebut yang kubayangkan saat melakukan gerak jalan. Gimana nggak khawatir yah, itu ketua posisi di garis putih tengah yang ada di jalan raya besar, jalan utama juga. Udah banyak kendaraan yang berlalu lalang di dekatku. Entah motor, mobil pribadi, becak motor, atau truk, udah seperti nggak ada jarak terjauhnya.


Nah, berkaca dari gerak jalan yang aku ikuti bersama teman-teman CV. Al-Maidah, dimana tempat aku bekerja ini, aku juga mempunyai kalimat tersirat saat menjalankan gerak jalan.

“Kesadaran masyarakat saat peserta gerak jalan berlangsung itu kurang”

Satu hal tersebut menjadi salahsatu pernyataan yang cukup menyentak buatku. Karena sebelumnya aku hanya mengikuti lomba gerak jalan tingkat desa, sehingga kendaraan nggak seramai saat di kecamatan. Tapi kemarin, aku sungguh menyesalkan dengan sikap para pengendara yang kurang sabar dengan para peserta lomba gerak jalan. Tidak ada kata tertib atau antri saat peserta sedang gerak jalan.

Saat sudah sampai di Alun-Alun Puger


Aku jadi mempertanyakan, apakah watak masyarakat kita seperti ini? Kurang sabaran dan mengumpat seenaknya sendiri. Masih ingat dengan jelas waktu ada sopir truk yang dengan egonya sendiri mendekatkan truknya didepan reguku.

Dengan suara lantang, aku melambungkan suara setinggi mungkin

“Kiri ... Kiri ... Kiri ...”

Tujuanku, supaya sopir truk itu tahu kalau ada peserta lomba gerak jalan. Bukan lomba jalan santai. Nah, harusnya itu sopir yang punya kesadaran, tapi nggak sama sekali. Apalagi aku sungguh kecewa saat dia bilang seperti ini.

“Harusnya berhenti dulu, rek”

Nah, yang harus di crosscheck itu si sopir. Harusnya dia sadar, kalau ada peserta lomba gerak jalan. Dia bisa lebih sabar dan antri dengan pengendara lainnya. Karena jalan sudah terpakai untuk lomba, bukan pesertanya yang disuruh berhenti. Aku nggak bisa bayangin kalau event nasional malah ada tragedi seperti ini. Cukuplah aku dan reguku kemarin.

Sungguh disayangkan sekali, sikap mereka kurang peduli dengan lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI. Untung saja, setelah tragedi tersebut, berulang kali aku melantangkan suara di samping sopir tersebut, ada petugas yang merapikan jalan demi kelancaran lomba gerak jalan. Syukurlah, tak lupa kuucapkan terima kasih kepada bapak-bapak yang mengatur laju jalannya lomba sore kemarin. Minggu, 26 Agustus 2018.

Mengenai kekompakan tim, aku sungguh mengapresiasi timku. Meski aku lupa nggak menyampaikan kalau saat sedang gerak jalan, jangan banyak bicara, atau heboh, sekaligus tidak memberi aba-aba selain ketua dan wakil regu. Aku tetap mengapreasiasi kerjasama sore tersebut. Meski awalnya kecewa karena barisan belakangku itu ibu-ibu yang suka ngobrol dan ketawa, begitu ingat pesannya Naruto, aku jadi sedikit lebih plong dan tenang. Asal mereka tetap pada barisan. 

Tim Bapak-Bapak

Sebelum berangkat lomba pada grogi, termasuk ketuanya, hehee
Walau saat gerak jalan berlangsung pun, haluan serong kanan, kiri, belum sepenuhnya berhasil. Aku juga tetap nggak menyerah, dan percaya diri kalau tim kita akan lolos dan bisa sampai garis finish. Alhamdulillah, dengan kerjasama yang terjalin antar tim, dan ketekunan saat berlatih, aku percaya, entah menang atau kalah, yang pasti kita sudah ikut memeriahkan HUT RI Ke-73.

Tepat di jam 5 kurang seperempat, aku dan tim bisa sampai di alun-alun Puger. Alhamdulillah. Yehee, Kita berhasil. Semoga hasil tidak mengingkari usaha yang telah kita lakukan yah, teman-teman.

Semoga artikel Dibalik Kerjasama dan Ketekunan dalam Team Lomba ini bisa memberikan manfaat dan dipetik pelajarannya. Dan jangan lupa, feel free to drop your comments yah ....

Blessed
~Khoirur Rohmah

1 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^

Chingudeul