‎ ‎

[Day 5] Sosok Media Sosial Untukku





Bismillaahirrohmaanirrohim ...
Halo temans, Apa kabar nih. Semoga dalam keadaan baik-baik saja semuanya yah. By the way, selama 25 hari kedepan saya mengistiqomahkan untuk membuat postingan selama satu bulan. Nah, untuk hari ini masih dengan BPN 30 Day Blog Challenge, dengan tema “Tentang Sosial Media”, saya ingin membagikan pendapat saya tentang teman yang sudah menemani kita sehari-hari nih.

Tentang Media Sosial
Mengapa saya mengatakan jika media sosial ini sudah menjadi teman sehari-hari? Karena, kita nggak akan luput untuk butuh pada sosial media ini, kecuali nih nggak ada kuota internet, jauh dari tempat Wi-Fi, atau emang lagi puasa bermain media sosial. Emang bisa puasa? Simak aja dulu dah ya, ehehheee.

Kalau orang sekarang apalagi kaum urban jika nggak punya akun di salahsatu sosial media seperti Facebook lah yang sangat banyak orang memilikinya. Tentu hal tersebut menjadi sebuah keadaan yang cukup mengejutkan. “Hari gini nggak punya facebook? Whatsapp?”, minimal statement seperti itulah yang sering di gaungkan.


Karena itulah, pamor dari sosok Media Sosial itu sungguh besar dan menyebar dari berbagai lapis kalangan. Apalagi yang mempunyai akun juga beraneka umur, nggak pilih-pilih. “Daripada ketinggalan zaman”. Pikirnya.

Pokoknya dari sejak bangun tidur, sampai tidur lagi, tidak akan bisa lepas dari yang namanya media sosial. Sampai-sampai bisa jadi candu ya kan. Seperti itulah media sosial yang sudah menjadi sahabat terdekat daripada sahabat nyata yang jarang bisa ditemui tiap waktu tertentu.

Jenis Sosial Media yang diikuti


Ngomong-ngomong nih, supaya nggak bisa ketinggalan zaman, saya sudah mengenal sosial media dari sejak di bangku MTs sekitaran tahun 2007/2008 lalu. Dari MiRC, Friendster, Facebook, Blogspot. Namun, saat itu sih nggak terlalu dipikirin berlebih. Namun, begitu sudah lulus MA, Media sosial adalah salahsatu hal yang dibutuhkan untuk bisa terkoneksi dengan teman-teman di dunia maya.

Kalau sekarang main media sosialnya itu sama Instagram, Facebook, Twitter, dan masih banyak lagi akun di platform lainnya.

Memang, seberapa pentingkah Sosial Media itu?


Media sosial itu sangat penting sekali. terlebih di zaman super teknologinya sangat canggih saat ini. Kalau kita nggak bisa mengejar teknologi, bakalan tertinggal juga akhirnya. Seperti itulah ungkapan sosok media sosial.

Selain itu, media sosial saat ini dan di tahun sebelum-sebelumnya menjadi sebuah patokan untuk seseorang bisa menerima penawaran kerja dalam dunia digital loh, gaes. Maka dari itu, berbondong-bondong ada banyak jasa penambah teman, dan jasa lainnya  supaya bisa berkesempatan dapatin job yang ditawarkan tersebut.


Walau demikian, Media Sosial itu seperti dua sisi mata pisau loh, temans. Iya, segala sesuatunya itu pasti ada baik buruknya. Termasuk dengan media sosial ini. Dia bisa mendatangkan hal positif, jika penggunanya memperlakukan sesuai kadar fungsi media sosial itu sendiri. Namun, jika terbuai dengan bujuk rayu media sosial, jadinya akan menimbulkan hal-hal diluar yang tak diinginkan.

Kalau buat saya sendiri, manfaat serta darurat yang timbulkan dari media sosial untuk diri sendiri khususnya. Apalagi menobatkan diri sebagai penggiat sosial media, pasti akan tetap butuh dengan sosok media sosial ini. Nah, berikut manfaat dan hakikat sebenarnya dari sosial media buat saya yah, gaes.

Kelebihan Bermain Media Sosial

1. Mudah mendapatkan informasi seseorang secara cepat, karena detail informasi yang diberikan oleh google kepada para pengunjung
2. Meningkatkan tali silaturrahmi dengan para pengguna media sosial lainnya
3. Salahsatu acuan untuk dapat menerima tawaran kerja berdasarkan follower di tiap media sosial
4. Mendapatkan inspirasi dari tiap postingan teman-teman
5. Membagikan segala hal terkait kegiatan kita dan jadi lebih mudah di media sosial.
6. Mengikuti tren sekaligus kebutuhan
7. Tambahin dong, heheheee

Darurat ketika Bermain Media Sosial


Emang media sosial memiliki dampak negatif kah? Yah, yang namanya dua sisi mata pisau, tentunya media sosial juga memiliki dampak negatif yang diberikan. Apalagi tidak bisa meng-handle dengan baik. Malah diri sendiri yang akan mendapat kerugiannya, chech this out!!!


1. Menjadi pribadi bukan diri sendiri, namun atas dasar supaya orang lain tahu
2. Kadang membuat depresi ketika melihat foto teman, dan berharap bisa berfoto di tempat yang dishare teman, atau malah iri dan lain-lain.
3. Memberikan kabar kepada orang rumah atau orang lain lebih mudah dengan media sosial
4. Bisa saja menimbulkan sosok yang antisosial dan jauh lebih memilih berdiam diri bermain media sosial.
5. Media sosial itu candu, dan keras Ferguso, jadi manfaatkan sebaaik mungkin.
6. Bantu tambahin dong, heheheeee

Pengalaman diri sendiri terkait Media Sosial dan Tips mengatasi kecanduan Media Sosial.


Bagi saya, media sosial itu seperti sebuah kabar baik yang bisa saya uptodate tiap waktu, walau banyak kabar buruknya. Seperti contoh: berpikir bagaimana bisa seperti orang tersebut, bagaimana cara mendapatkan like, komen super banyak, bagaimana cara nambahi follower, dan masih banyak lainnya.

Nah, hal itulah yang kerap membayangi saya. Karena saya seperti diperbudak oleh media sosial demi supaya bisa diakui keberadaan diri sendiri kepada khalayak ramai. Merasa iri atau cemburu ketika feed tidak sama dengan instagram milik orang lain, dan lain-lain. Sehingga, sampai-sampai menghabiskan waktu sebanyak mungkin, hanya demi bermain media sosial.

Tapi nih, saya juga bersyukur, berkat media sosail, saya bisa kenal dengan teman-teman di penjuru nusantara. Bisa terus menyimak kajian ilmu onlinenya di WAG, dapat informasi job juga lebih cepat dapat kabarnya. Alhamdulilllah ....

Namun, saya pernah samapi down hanya karena melihat media sosial milik teman, membuat diri saya sendiri lemah serta membanding-bandingkan kehidupan saya dengan orang lain. Tak jarang, saya menerapkan tips berikut ini untuk menghindari kecanduan akut pada sosial media.


1. Manajemen waktu yang baik

Nggap perlu lama-lama main media sosial, bijak dalam menggunakan smartphone

2. Disiplin Waktu kapan berhenti dan lanjut

Khawatirnya kalau terlalu penasaran malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti stress karena melihat media sosial milik teman

3. Berhenti Sejenak untu Istirahat bermain Media Sosial

Kalau udah akut banget, sebaiknya berhenti paling nggak 1 hari untuk tidak main media sosial, supaya bisa mengetahui manfaat yang didapat jika 1 hari tidak bermain media sosial.

4. Banyakin gabung dengan orang sekitar tanpa gadget

Iya, kalau gabung secara langsung yah harus fokus sama ngobrol to the pointnya. Bukan malah sibuk dengan sendiri, karena bisa berdampak jadi individualis

5. Jika tidak bisa mengatasinya, konsultasikan

Kalau diri sendiri menyatakan, aku terpukul banget saat buka sosial media, hal itu malah membuat diri sendiri terjerumus ke jurang yang dalam, dan bikin stress. Sebaiknya curhat kepada orang terdekat atau konsultasi ke dokter yang ahli  menanganinya



So, manfaatkan media sosial secara bijak supaya dapatin yang diharapkan. Jika kita memperlakukan dengan baik. Media sosial pun akan sebaliknya. Hindari sampai kepo berlebihan sampai sakit hati diri sendiri lah. Punya rem dan batasan kapan harus berhenti bermain media sosial.

Tunggu apalagi, media sosial pun tergantung siapa yang megang.
Dan itulah kesimpulannya.

Semoga postingan di Hari Ke-5 BPN 30 Day Challenge ini bisa bermanfaat yahh teman.
Feel free to drop your comments.

~Blessed
Khoirur Rohmah
#bloggerperempuan #BPN30dayChallenge2018


2 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Bener banget apapun media sosial yg kita gawangi itu tergantung kita nya juga. Harus pandai2 mengelola media sosial yg kita miliki dg baik....yg pada akhirnya mendorong kita untuk bijak menyebarkan konten positif didalamnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiyyahh Mbak Yuni , kita kudu pinter2 banget gunainnya dg baik heheee

      Hapus

Chingudeul