‎ ‎

Zakat, Penentram Hati dan Menenangkan Jiwa


 “.....Ambillah olehmu zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka ....”

Bismillaahirrohmaanirrohim
Saat itu pernah ibu bercerita kepadaku bahwasanya ada salah seorang saudara yang mengatakan bahwa dia mengalami kepayahan, kesusahan yang tak berkesudahan, entah karena ujian rizki maupun terkait keluarganya. Dari situ, ibu menasehatiku. “Bisa jadi kalau seseorang mengalami kesusahan namun kekayaannya terus mengalir tapi merasa seperti kekurangan itu. Karena ada bagian dari harta yang dimiliki yang belum dikeluarkan zakatnya. Coba aja dizakati, insyaallah, hati tentram dan nggak akan dilanda kegelisahan hidup yang tak tahu jluntrungnya,” kurang lebih seperti itu salahsatu wejangan yang ibu berikan padaku.

Dari hal tersebut, memang aku mengamati sendiri orang yang mengalami kegundahan itu. Ada saja yang membuat gelisah. Beda dengan orang yang jelas hartanya juga diberikan kecukupan namun, sekalipun ada kegelisahan tidak terihat merasa kesusahan yang tak berkesudahan. Bisa dikatakan, Oh... sebegitu besarnya dampak dari mengeluarkan zakat itu ya ....

Pengaruh Kakak dalam Hal Mengeluarkan Zakat

Dulu banget, waktu kakak aku masih mengajar sebagai guru dan aku duduk di bangku MTs, aku sering kali melihat dia setiap bulan membawa majalah seperti buletin dari lembaga zakat beserta nota dengan nominal yang tertera di sana. Tapi aku dulu tidak begitu peduli dan mencari tahu ini kakak melakukan pembayaran zakatnya dimana? Dan nominal tersebut bentuk zakat atau infak, atau yang sejenisnya. Karena dulu gaji guru kakak beneran pas-pasan, tapi nominal tersebut sudah aku katakan besar untuk tahun sekitar 2008 tersebut.

Nah, sejak aku bekerja dan bisa menghasilkan uang sendiri begitu lulus Aliyah, aku teringat akan rutinitas yang kakak lakukan setiap bulan. Oh iya zakat. Aku menganggap bahwa zakat itu adalah sesuatu yang harus kita keluarkan supaya rezeki apapun yang kita terima dari-Nya semakin berkah. Dan saat awal-awal setelah bekerja itu, belum ketemu sama Lembaga Amil Zakat Nasional seperti saat ini yang juga saya ikuti dari jejak kakak dulu. Sehingga setiap bulan begitu gajian, aku kadang memberikan kepada anggota keluargaku maupun ke tetangga terdekat yang memang membutuhkan zakat tersebut.

Lama kelamaan, aku mencari tahu informasi dan kontak dari LAZ (Lembaga Amil Zakat) yang dulu juga jadi tempat kakak berzakat. Karena setelah aku bekerja, kakak sudah tidak lagi jadi guru dan bekerja dengan profesi lain. Sehingga aku mencari hal-hal yang berkaitan dengan lembaga penyalur zakat itu di internet. Dari menghubungi kontak utama hingga kontak anak cabang dari LAZNAS di kota Jember. Sebut saja, lembaga YDSF atau Yayasan Dana Sosial Al-Falah yang memiliki tujuan : mengumpulkan dana untuk umat islam dan membagikannya untuk aktifitas dakwah, pendidikan islam dan kemanusiaan. Yang memilliki kantor pusat di wilayah Surabaya ini.

Dan akhirnya aku disambungkan oleh salahsatu petugas YDSF Jember yang mana kediamannya juga tidak terlalu jauh dari tempatku tinggal. Jadi, pertama kali ketemu, aku janjian dan ditanya banyak hal terkait penyaluran keuangannya nanti untuk Zakat, Infaq, Shodaqoh maupun untuk dana pendidikan. Waktu itu aku pilih Infaq, karena aku pikir dengan Infaq bisa disalurkan untuk berbagai kegiatan kemanusiaan yang menyeluruh, begitu. Padahal niat aku tuh ya buah zakat penghasilan yang aku terima tiap bulan begitu ya.

Hingga akhirnya, pengaruh gaji yang mana tiap bulan semakin naik, sehingga nominal untuk infaq atau zakat yang aku keluarkan itu juga bertambah secara perlahan. Dan cara pembayarannya tiap bulan secara offline. Dengan cara menyalurkan via Mbak tersebut yang mana sebagai petugas atau karyawan YDSF. Jadi, tiap bulan janjian atau Mbaknya yang bertemu di rumahku maupun bertemu saat akan berangkat kerja. Nantinya, aku dapat nota cetak beserta majalah dari YDSF tersebut. Apalagi mbaknya juga ramah banget. Jadi seneng setiap kali ketemu.

Racun untuk Berzakat Kepada Teman

Lama kelamaan karena manfaat yang aku dapatkan dari niat Zakat tersebut, aku jadi mempengaruhi teman kerjaku juga nih. Oh iya tulisan di notaYDSF-nya tetap Infaq. Cuman aku sudah memberikan informasi kepada Mbaknya bahwa nominal keuangan yang aku salurkan dalam rangka Zakat Penghasilan/Profesi. Sehingga akan dialihkan ke penyaluran Zakat. Mbaknya juga mengiyakan akan hal tersebut.

Oh iya, lanjut soal mengajak teman yang ikut berzakat itu ya. Setelah merasa nyaman begitu gajian langsung dianggarkan untuk ZIS atau sebagai Zakat Profesi, aku memberikan pengetahuan kepada temanku yang ternyata dia juga menyambut hal baik dari ajakanku. Dia tertarik dan ikut menjadi penyalur zakat melalui LAZNAS YDSF.

Kemudian, keponakanku yang juga bekerja satu tempat denganku karena tertarik dengan majalah yang ada di rumah sering kali aku taruh di lemari buku di luar kamar atau di ruang tamu sambil buat bahan bacaan gitu. Dia ceritanya, juga mencari informasi terkait lembaga zakat YDSF di kota Jember. Dan ternyata disambungkan kepada orang yang sama, petugas yang sama dengan yang menerima penyaluran zakatku tiap bulan.

Jadi, di pertemuan pertama, keponakanku bertemu sama mbaknya. Hingga selanjutnya aku yang bertemu dengan mbaknya. Aku yang membawakan uang kedua orang tersebut untuk disalurkan kepada Lembaga Zakat Nasional YDSF melalui Mbaknya ini. Dari situ, aku ikutan senang juga loh. Alhamdulillah ada orang yang tergerak untuk mengeluarkan zakat juga, hehehe.

Bertemu di dekat tempat kerja


Sebenarnya ada juga teman yang tahu akan kegiatan kami ini, hanya saja aku nggak ada inisiatif untuk memaksa ikutan, karena jatuhya nanti bisa jadi nggak ikhlas. Jadi tergantung keikhlasan dan keinginan hati teman-teman aku yang benar-benar tertarik untuk mengeluarkan zakat.

Sehingga, setiap bulan semisal belum ketemuan sama Mbaknya karena kesibukan kami masing-masing, dan uangnya sudah aku pegang. 2 orang tadi selalu menanyakan, “Mbak, sudah dibayarkan kah zakatnya? Oh iya mbak, aku belum kasih uang zakatnya ya, Oh iya bukunya belum ada ya?” kira-kira semacam itu.

Rahasia dan Manfaat yang didapat dari Berzakat

Tahu nggak kalau dampak dari adanya Zakat itu bisa mengena diri sendiri. Istilahnya dari beberapa artikel dan pengalaman orang-orang sih. Sebenarnya zakat itu hakikatnya ya ntar balik ke diri sendiri. Dalam hal ini bisa berupa ketentraman hari, penenang jiwa yang gundah gelisah begitu.

Namun, aku juga pernah denger ada sales di tempat aku bekerja, dia mengatakan. 
“Saat seseorang melakukan kegiatan seperti berzakat, hendaknya diniatkan untuk ibadah dan bukan untuk mengharapkan apapun dari zakat yang merupakan kewajiban kita tersebut. Cukup diniatkan lillahi ta’ala. Jangan mengharapkan imbal balik. Pasrahkan semuanya kepada Allah,”
Jadi, bisa ditarik kesimpulan, kalau saat seseorang berzakat, ya seperti saat melakukan ibadah wajib Sholat. Kan Zakat termasuk Rukun Islam setelah Puasa.

Hal-hal yang seperti itulah yang mana merupakan rahasia dibalik zakat itu. Jadi, saat mengeluarkan zakat, biarkan tangan-tangan Allah yang bekerja. Kita yang wajib mengeluarkan atas rezeki yang kita terima. Karena, Rezeki yang Allah berikan ada hak-hak yang harus diberikan kepada sesama.

Berikut ini aku akan memberikan informasi apa aja sih manfaat yang didapat dari mengeluarkan zakat itu? Check this out

Bertambah Syukur atas Nikmat-Nya

Apapun yang Allah berikan tentu ada maksud dan tujuan. Jika Allah memberikan ujian, pertanda hamba-Nya untuk bersikap sabar dan ikhlas menjalani hal tersebut. Dan apabila diberikan rizki maka bersyukurlah akan nikmat yang Allah berikan. Dan tata cara bersyukur bisa diaplikasikan dengan mengucap Alhamdulillah atau dengan berbagi kepada sesama melalui Zakat.

Membersihkan atau Mensucikan Diri dan Harta

Seperti yang aku ceritakan di awal terkait saudaraku tersebut. Bahwasanya Zakat juga dapat membersihkan diri bagi muzakkinya (Pemberi), pun harta yang dimiliki. Membuat hati jadi tentram dan tidak khawatir bahwa rezeki kita tidak akan habis jika harus mengeluarkan zakat.

Sebagai Bukti Ketaatan Kepada Allah

Karena Zakat adalah Rukun Islam Ke-4, Maka hal itu juga menandakan bahwasanya dengan kita melakukan zakat, entah itu zakat fitrah atau zakat maal, hal itu merupakan bukti taat kepada Allah.

Peduli Terhadap Sesama

Dengan mengeluarkan zakat, maka kita termasuk melakukan aktivitas yang dapat mengatasi kesenjangan ekonomi masyarakat. Sebab dengan begitu zakat yang kita keluarkan dapat berguna bagi warga yang kurang mampu menjadi lebih ringan. Sehingga zakat menjadi upaya untuk kemaslahatan kepada sesama.

Membuat Harta Menjadi Berkah

Tanda harta berkah itu, walaupun berkali-kali dikeluarkan entah untuk kebutuhan diri sendiri dan juga kebutuhan dalam mengeluarkan zakat maupun sedekah, harta yang kita miliki tetap ada dan datang dari pintu yang tak terduga. Hal itulah yang dapat membuat harta kita menjadi berkah.

Pokok jangan khawatir harta habis karena zakat. Karena Allah juga akan mengganti dari jalan yang tak terduga dan waktu yang tak bida diprediksi,asal ikhlas saat mengeluarkannya ya...

Tapi nih, kalau mau mengeluarkan Zakat untuk Profesi gitu ya, seperti yang aku alami, sempat juga bingung bedain apa itu Zakat dan Infaq, apalagi dengan Sedekah? Euhhmmm. Terus lagi Zakat itu pembagiannya gimana? Kan semakin banyak cakupannya ya sobats.
Simak aja terus yahhh.

Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah

Zakat

Zakat adalah sebuah istilah yang berupa bantuan dengan jenis dan kadar tertentu dan juga diwajibkan oleh syariat untuk diberikan kepada pihak yang tertentu pula. Selain itu, ada juga waktu yang ditentukan saat memberikannya. Zakat berupa bantuan wajib dan segala aspeknya telah terperinci oleh syariat. Jika hal tersebut tidak ditepati maka Zakat juga nggak Sah.

Infaq

Infaq disini berupa pemberian dalam rangka menunaikan sebuah hajat atau kepentingan tertentu. Seperti pemberian uang belanja suami ke istri, atau memberikan upah kepada pegawai. Nah, kalau pemberian dalam rangka mengharapkan pahala maka ia menjadi sedekah. Dan apabila tidak mengharapkan pahala, maka hal itu tidak dinamakan sedekah.

Sedekah atau Shodaqoh

Sedekah ini cakupannya lebih luas lagi. Hal ini karena sedekah bisa berupa segala macam bantuan dari seseorang kepada orang lainnya untuk mengharap ridho atau pahala dari-Nya. Tidak ada ketentuan tertentu, ukuran, dan waktunya fleksibel. Kapanpun bisa dikeluarkan dan tidak wajib.

“Segala Kebaikan adalah Sedekah,” (HR. Bukhari)

Contoh sedekah : senyuman tulus, menyingkirkan duri di jalan, menanam pohon, meminjamkan uang kepada saudara yang membutuhkan, hal itu disebut sedekah. Asalkan saat memberikah sedekah jangan lupa harus ikhlas dan juga tidak mengungkit-ungkit pemberian yah. Lillahi ta’ala.


Nah, sekarang jadi tahu perbedaan antara Zakat, Infaq dan Shodaqoh atau Sedekah kan? 



Pembagian Zakat

“Tahanlah tanganu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!” – QS. An-Nisa’ Ayat 77
Ngomong-ngomong nih, sobats tahu tidak terkait pembagian zakat itu apa saja? Wah, kalau gini aku jadi teringat akan pelajaran di madrasah tsanawiyah nih, hehe. Zakat itu terbagi menjadi dua. Di antaranya :

1) Zakat Fitrah

Memiliki banyak sebutan seperti Zakat Fitri, yang mana artiannya berbeda. Jika Zakat Fitrah bermakna mensucikan diri atau zakat badan, sedangkan Zakat Fitri berarti fitri atau berbuka setelah melaksanakan puasa ramadhan. Namun orang lebih sering mengucapkan Zakat Fitrah yang mana memiliki ukuran dan waktu saat mengeluarkannya yaitu saat bulan Ramadhan. Pun ada beberapa mustahik atau para penerima zakat yang wajib menerimanya juga.

2) Zakat Maal

Zakat ini berati zakat yang harus dikeluarkan  dari sebagian harta atau kekayaan yang telah dimiliki seseorang. Harta tersebut bisa berupa hasil peternakan, perniagaan, hasil perkebunan, hasil kelautan, perikanan, hingga lain sebagainya.  FYI, di setiap zakat dari kekayaan tersebut memiliki hitunagannya sendiri-sendiri, dn wajib dikeluarkan zakatnya setelah melampaui Haul atau telah cukup satu tahun. Kecuali harta pertanian berupa buah-buahan maupun harta temuan yang tidak wajib dikeluarkan zakatnya.

Ambillah zakat dari sebagian harta milik, maka dengan zkat itu kamu membersihkan serta mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Karena sesungguhnya doa itu (menjadi) ketentraman jiwa untuk mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengatur,” (QS. At-Taubah : 103)

Para Penerima Zakat atau Mustahik Zakat

Jadi, flashback saat dulu masih sekolah waktu pelajaran Fiqh pernah menghafalkan salahsatu firman Allah tentang para mustahik zakat yang terdapat dalam ayat suci Alquran, Surah At-Taubat ayat 60, yang artinya :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana," QS. At-Taubah : 60

Penerima atau Mustahik Zakat itu antara lain :
1. Fakir
Orang yang tidak tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak bisa berusaha.
2. Miskin
Orang yang melakukan usaha namun tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan pendapat yang sedikit.
3. Amil Zakat
Orang yang bertugas untuk memungut, memeihara, mengumpulkan hingga mencatat saat pembagian zakat.
4. Muaallaf
Supaya orang yang baru masuk islam lebih kuat akan keimanan dan keislamannya.
5. Riqob
Orang yang memerdekakan budak supaya terlepas dari tuannya.
6. Gharimin
Orang yang terlilit hutang dan tidak bisa membayarnya. Namun hutang disini bukan untuk kegunaan maksiat melainkan kebutuhan.
7. Fii Sabiilillah
Zakat yang ditujukan untuk mendukung aktivitas dakwah sebagai penunjangnya.
8. Ibnu Sabil
Orang yang dalam perjalanan di mana dia kehabisan ongkos dan tidak dapat megggunakan harta yang dimilikinya.








Referensi
1. Website Islam.nu.or.id
2. Majalah YDSF
3. Website arah.com
4. Website ruangguru.co.id/pengertian-zakat-macam-dan-pembagian-zakat-serta-hak-penerima-zakat

5. Website https://tafsirweb.com
6. https://baznas.go.id/id/zakat-penghasilan





Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog


66 komentar

Terima kasih sudah membaca dan berkunjung kemari.
Salam kenal, jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya, supaya bisa berkunjung balik. Hhee. ^_^
  1. Setuju, zakat, sedekah, infaq, dan semacamnya itu nggak akan pernah bikin kita merugi kok. Justru malah bertambah dan dan jauuh membuat hati lebih tenang. Dan senangnya sekarang banyak badan amil zakat yang memudahkan kita kita nenyalurkan zakat, infaq, sedekah

    BalasHapus
  2. Dengan berzakat adalah salah satu cara agar rizki kita yang diberikan oleh Allah menjadi berkah.

    BalasHapus
  3. Zakat memang diwajibkan, karena sebagian dari rezeki kita adalah milik orang yang membutuhkan ya Mbak.

    BalasHapus
  4. Bener bangeeett sist.
    Kalo kewajiban zakat udah ditunaikan tuh rasanya ayeeem gitu ya
    Puingin ajeg utk beramal shalih, wakaf juga nih
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  5. Ternyata manfaat zakat banyak juga ya, salah satunya merupakan wujud syukur kepadaNya, dan bikin hati tentram.

    BalasHapus
  6. Sipp kak...trims infonya tentang perbedaan infaq,sedekah, zakat, yang semuanya sebeneranya mudah untuk diterapkan ya..Semoga kita termasuk orang2 yang selalu diringankan untuk melaksanakannya

    BalasHapus
  7. Hmm iya mbaa ini tuh kayak pengingat diri sendiri kalau dengan memberi, kita tidak akan kehilangan sesuatu melainkan akan mendapatkan pengganti. Baik itu ketenangan hati, atau bahkan rejeki yang lebih lebih dimasa depan.

    BalasHapus
  8. Sejauh ini banyak orang berpikir zakat hanya zakat fitah padahal zakat maal juga wajib hukumnya untuk ditunaikan jika sudah sesuai syaratnya.

    BalasHapus
  9. banyak yang tak tau manfaat zakat, merasa diri kekurangaaaan terus, sehingga akhirnya yang terjadi ya malah rasanya harta gak akan pernah cukup.

    beda dengan yang menjalankan zakat - infaq - shodaqoh, walau aku tadinya ga tau itu bedanya apa, yang penting selalu berbagi berbagi dan berbagi!

    BalasHapus
  10. Kalau kami mungkin dikenakan zakat tijarah. Karena bukan pegawai, hehe.
    Biasanya langsung ke orang yang mustahik. Lain kali mau coba juga bayar lewat lembaga zakat.

    BalasHapus
  11. Adanya lembaga zakat memang memudahkan ya. Apalagi sekarang banyak yang jemput bola atau malah bisa srcara online. Harusnya semakin banyak yang berzakat, bersedeka dan berinfak,

    BalasHapus
  12. Sepakat mb,sesuai janji Allah, semakin kita memberi, semakin kita byk mendapatkan. Berbagi tidak akan membuat kita rugi.

    BalasHapus
  13. Bener banget nih, dengan mengeluarkan sebagian harta untuk dizakatkan, hati terasa tenang ya. Kewajiban untuk membagi berkah yang kita punya kepada orang lain Insya Allah telah terpenuhi. Tangan-tangan Allah akan bekerja untuk mencukupkan semua orang yang berkaitan dengan zakat yang kita keluarkan tersebut.

    BalasHapus
  14. Zakat sebagai pensucian harta kita juga.
    Siapa tau tanpa kita sadari ada yg kurang halal masuk ke area rezeki kita.
    InstaAllah zakat dapat membantu menetralisirnya..

    Kekmana bahasa saya ni Maapkeun..

    BalasHapus
  15. jangan ragu berzakat. insha Allah akan berkah dunia akhirat nantinya

    BalasHapus
  16. Masalah zakat ini emang sering banget dibahas ya mbak. Saya sendiri dulu donatur tetap RZ, cuman sekarang menyalurkan zakat ke kerabat yang memang memenuhi syarat sebagai muzakki

    BalasHapus
  17. semoga Allah ajdikan kita hamba yang pandai berzakat membersihkan harta, diri, dan jiwa...
    sekarang makin terorgnaize ya pengelolaan zakat..
    insyaAllah manfaatnya lebih terasa bg umat

    BalasHapus
  18. Mudah-mudahan makin banyak orang yang sudah terkena wajib zakat sadar akan kewajiban berzakat yaa, karena selain balik ke diri sendiri, insyaallah negeri kita jadi ikut sejahtera, aamiin

    BalasHapus
  19. Zakat pun berarti meringankan beban orang lain dan Allah akan membantu orang yang melepaskan beban orang lain .. pernah baca haditsnya tapi lupa redaksinya.

    BalasHapus
  20. Makin berzakat sebenernya kita akan makin kaya, minimal kaya hati. Dan rejeki akan datang dari mana aja yang kadang nggak kita duga.

    BalasHapus
  21. Zakat itu baliknya buat diri sendiri karena itu pembersih ya. Yang kadang dilupa, pas keuangannya tambah naik, eh zakat dan sedekahnya malah dikurangi

    BalasHapus
  22. ALhamdulillah Allah hadirkan kakak sebagai sosok inspiratif soal berzakat, ya, Mba, jadinya ingin ikutan juga menunaikan kewajiban dan kebaikan. Bener, kalau belum zakat itu rasanya seperti ada yang menggantung, takut ada bagian orang lain dalam rezeki kita.

    BalasHapus
  23. Berzakat untuk menyucikan harta kita... Btw, kalau semua orang yang wajib membayar zakat menunaikan kewajibannya, pasti rakyat indonesia ga ada yang miskin ya mbak. Terbantu dengan dana zakat

    BalasHapus
  24. Sekarang banyak sih ya wadah utk menyalurkan zakat. Di berbagai aplikasi juga sudah ada. Mudah dan selalu diingatkan.

    BalasHapus
  25. Saya belum mencapai nisab untuk zakat penghasilan suami apalagi saya, jadinya sama pengurus zakat disarankan infak atau sedekah saja. Karena saya malu jika bersedekah dengan jumlah semampunya maka lebih baik gunakan media daring untuk lakukan pembayaran infak atau sedekah.
    Zakat bisa membersihkan harta dan menenangkan jiwa, juga membuat kita dijauhkan dari sifat tercela. Yang penting harus ikhlas karena Allah.

    BalasHapus
  26. Zakat memang penentram hati dan penenang jiwa ya...Maka memang hendaknya jangan ragu berzakat agar berkah rejeki dan hidup kita di dunia dan di akhirat

    BalasHapus
  27. More you give, more you take. Gitu kt org bijak. Jd kl mudah dalam berzakat, insyaallah ketenangan hati pun diraih. Masyaallah

    BalasHapus
  28. Masalah zakat ini terutama zakat penghasilan emang kudu jelas ya mbak... Karena sebenarnya zakat ini akan ada nishabnya yaaa... Nah, kudu hitung2 juga nih, udah sampai nishabnya zakat atau belum, dll

    BalasHapus
  29. Bener banget kalau kita iklas, walaupun berkali-kali dikeluarkan entah untuk kebutuhan diri sendiri dan juga kebutuhan dalam mengeluarkan zakat maupun sedekah, harta yang kita miliki tetap ada dan datang dari pintu yang tak terduga. Hal itulah yang dapat membuat harta kita menjadi berkah.

    BalasHapus
  30. Indeed. Zakat itu semacam tabungan di akhirat yaa mbaa. Jadi ingat di Salah Satu webseries yang kutonton tentang seseorg yang gemar berzakat. Jawabannya menentang banget: membangun rumah di surgs

    BalasHapus
  31. Dengan berzakat, kita ikut berpartisipasi dalam menyejahterakan umat, ya. Walaupun mungkin belum bisa banyak, tapi dari yang sedikit itu kita berupaya ikut andil, jangan sampai hanya berpangku tangan.

    BalasHapus
  32. Benar sekali, Mbak.
    Soal zakat ini sudah jadi kewajiban kita. Dan kalau sudah dikeluarkan, maka hati jadi lega. Insya Allah ada keberkahan dan kebahagiaan juga.
    Dan zaman now semakin dimudahkan ya, Mbak.
    Kita bisa membayar zakat secara online juga.

    BalasHapus
  33. Wah lengkap ya info tentang zakat. Memang sudah seharusnya umat muslim sadar akan zakat. Biar berkah penghasilannya.

    BalasHapus
  34. Zakat itu sendiri memang sering menjadi pembahasan ya mba,
    Karena kita sebagai umat muslim wajib berzakat,apalagi memenuhi syarat nya

    BalasHapus
  35. Berarti kalau zakat penghasilan atau profesi Yang Kita keluarkan tiap bulan
    Setelah gajian itu termasuk zakat fitrah ya ? Besarnya 2,5% dari pendapatan keseluruhan.bener Gak Mba.

    BalasHapus
  36. Benar banget zakat bikin hati tentram ya, kita sudah menyisihkan hak orang yang membutuhkan dari harta kita..

    BalasHapus
  37. Zakat membersihkan harta. Insha Allah berkah buat kita semua

    BalasHapus
  38. Memang kalo udah menunaikan kewajiban kita lebih tenang ya mbak, baik itu zakat fitrah atau apapun. InsyaAllah rejeki lain pun bakal selalu datang dari arah yg nggak pernah kita duga sebelumnya.

    BalasHapus
  39. Wah komplit nih bahasannya tentang zakat, infaq dan sedekah. jadi ngerti deh. Dan memang seharusnya disalurkan melalui lembaga yang amanah dan kredibel ya mbak. Dulu di kompleks ku pernah ada tuh orang yang minta sedekah pembangunan pesantren gt tapi kok maksa, nggak jelas pula dari lembaga mana. serem malahan

    BalasHapus
  40. Betul sekali niatkan hanya kepada Alloh ya mba karena akan berbalik juga untuk diri kita :) wah jadi reminder ini tulisannya

    BalasHapus
  41. Betul Mbak, kalau kita mengeluarkan zakat, sedekah atau infak tidak akan rugi. Malah bisa membuat hati menjadi tenang dan mendapatkan keberkahan.

    BalasHapus
  42. Zakat itu kalau dikelola dengan baik kebermanfaatannya pasti luar biasa.
    Di tempatku kerja, zakat, infak dan sedekah sudah dipotong dari gaji.

    BalasHapus
  43. Aku masih belum paham tentang zakat profesi nih kak.. Peruntukannya ke siapa ya kalo zakat profesi ini? Aku mau cari tau informasinya dulu deh.. makasi sudah mencerahkan aku tentang zakat

    BalasHapus
  44. Setuju sekali mbak, zakat itu emang ibadah ek sholat dll ya, wajib buat yang mampu, sebaiknya niatkan utk ibadah jgn itung2an sama Tuhan walaupun matematika Tuhan pasti ada aja hehe :D
    Semoga kita semua dimampukan utk berzakat yaaa aamiin, gud luck lombanya :D

    BalasHapus
  45. Di balik pendapatan bulanan yang paling nggak boleh dilupakan adalah zakat. Membagi berkah ke sesama yang membutuhkan :)

    BalasHapus
  46. Artikel ini mengingatkanku kembali tentang zakat dan teman-temannya. Memang berbeda tapi sungguh membuat pelakunya kaya hati dan harta. APalagi jika dilakukan saat masih kekurangan. Masya Allah..

    BalasHapus
  47. baca ini saya jadi tertarik cari YDSF di Sidoarjo deh. jujur saya kalau zakat belum bs selalu tiap bulan. rasanya hati kudu bersih dulu nih biar gak kerasa berat untuk keluarkan uang untuk zakat

    BalasHapus
  48. aku sedang berusaha agar bisa membayar zakat, setidaknya zakat mall untuk membersihkan harta hasil kerja

    BalasHapus
  49. Aku sendiri merasakan banget indahnya sedekah, kasih sedikit dibalas Allah berlimpah banget, tempatku kerja juga gaji udah dipotong 2,5% untuk zakat hihi alhamdulillah

    BalasHapus
  50. Niat ikhlas untuk berzakat ya mbak tanpa mengharapkan imbalan, kalau pun ada rezeki itu sudah jalannya karena ALlah. Semoga kita selalu bisa berzakat dan berbagi kebaikan seperti lewat tulisan ini untuk saling mengingatkan

    BalasHapus
  51. Tulisi inspiratif banget Mba. Semoga semakin banyak orang yang paham dan sadar akan pentingnya zakat. Bener banget buat ketentraman hati itu salah satu bonus dari Allah karena kita suka berbagi

    BalasHapus
  52. Zakat itu disebu-sebut sebagai pembeda antara orang mukmin dan orang-orang munafik. Karena orang munafik itu tidak suka berzakat

    BalasHapus
  53. Itunya kenapa Allah menyuruh Kita berzakat karena manfaatnya bnyak bnget ke diri Kita sendiri membersihkan harta Dan manfaat lain berguna bagi yg membutuhkan

    BalasHapus
  54. Setuju mbak bahwa zakat itu mententramkan hati, rasanya jadi plong dan tenang karena sudah menunaikan kewajiban. Subhanallah. Semoga makin banyak orang yang tergerak untuk berzakat.

    BalasHapus
  55. Iya banget. Pantesan aja ya Allah bilang kalo zakat, wakaf, dan sodakoh itu adalah pembersih harta. Karena memang memenangkan

    BalasHapus
  56. Kalau sudah bayar zakat rasanya emang tenang ya mbak. Nggak ada lagi ganjalan. YDSF ini aku sudah lama banget kenal. Lembaga yang sangat terpercaya untuk urusan pengelolaan dana umat.

    BalasHapus
  57. Manfaat zakat banyak sekali ya kak. Semoga kita semua senantiasa diberikan rezeki oleh Allah SWT dan dijadikan manusia yang senantiasa bersyukur dengan tidak pernah lupa membayar zakat. Aamiin..

    BalasHapus
  58. Kalau zakat semua menerapkan, insyaallah gaada lagi yang namanya kesenjangan sosial ya mbak

    BalasHapus
  59. Alhamdulillah aku selalu mengeluarkan zakat, karena buat aku zakat itu merupakan pembersihan mulai dari diri hingga harta kita yang kita miliki. Dengan zakat menjadikan hidup manusia lebih berkah.

    BalasHapus
  60. Subhanallah banyak banget manfaat dari zakat ya mbak. Tinggal meyakinkan diri bahwa dengan berzakat, infaq, ataupun sedekah tidak akan mengurangi harta kita. Seperti yang mbak bilang, hati pun jadi tenteram jika kita berzakat, infaq ataupun sedekah..

    BalasHapus
  61. Zakat ini wajib ya mbak hukumnya, alhamdulillah dari kecil udah diajarin zakat ditambah lagi pas sekolah banyak bahas materi tentang zakat

    BalasHapus
  62. Berzakat sudah banyak dirasakan keindahannya bisa dilakukan dengan cara offline maupun online, dan penyalurannya juga bisa kita ketahui sehingga kita dapat mengikuti tuntutan ajaran agama Islam dengan baik

    BalasHapus
  63. Halo mbak alhamdulillah sejak menikah aku dan suami selalu menomorsatukan zakat. Pokoknya begitu gaji turun yang pertama dihitung adalah zakat, baru menghitung yang lainnya. Efeknya, hati jadi lebih tenang sih

    BalasHapus
  64. Rajin bersedekah, bikin lebih bahagia ya Mbak. Apalagi zakat, harus lebih diutamakan lagi itu. Btw, saat masih di JAtim saya ikut jd membernya YDSF juga

    BalasHapus
  65. baca ulasan mbak, aku jadi keinget dengan pelajaran sekolah fiqih zaman SD. alhamdulillah sudah banyak ilmu yang diterapkan insya allah bikin hati tentram

    BalasHapus
  66. Memang zakat dan sedekah bikin tenang yah dan emang zakat lebih diutamakan soalnya dari harta kita ini ada hak orang lain.

    BalasHapus

Chingudeul